Papuanesia.id –
Ketua DPRD Dogiyai Elias Anou
JAYAPURA – Empat hari setelah kasus terbakarnya sejumlah rumah di Kabuaten Dogiyai hingga kini pihak kepolisian belum bisa menyebut siapa yang diduga sebagai pelaku.
Para pejabat tinggi Polda Papua juga sudah mendatangi lokasi untuk mencaritahu sekaligus membangun koordinasi pasca kejadian yang terjadi Minggu (22/5) tersebut namun belum mendapati pihak yang awalnya disebut orang tak dikenal (OTK) itu.
Terkait terbakarnya rumah maupun tempat usaha dengan jumlah sekira 20 unit ini, DPRD Kabupaten Dogiyai justru menduga bahwa kejadian ini ada yang mendesign atau merencanakan.
Semua masih berkaitan dengan rencana dibangunnya Mapolres dan Kodim Dogiyai. Ada situasi yang sengaja dibangun untuk menciptakan seolah – olah kabupaten ini mencekam dan tidak aman kemudian diperkuat dengan sejumlah pasukan dan endingnya adalah berdirilah dua markas komando tersebut.
Ketua DPRD Kabupaten Dogiyai, Elias Anou, S.IP menyampaikan bahwa pihaknya belum bisa menyimpulkan siapa yang menjadi pelaku pembakaran, sebab DPR juga masih menunggu informasi dari pihak kepolisian.
“Polisi belum umumkan pelakunya dan kami masih menunggu. Tapi apakah ini strategi untuk membangun Polres dan Kodim atau memang murni kriminal,” kata Elias melalui ponselnya, Kamis (26/5). Sebelumnya ia menyampaikan bahwa sikap atau pendapat warga sudah jelas menolak dibangunnya Polres dan Kodim. Dari penolakan ini terjadi 8 kali aksi demo dan saat aksi demo keempat DPRD berinisiatif membentuk Pansus agar bisa menampung aspirasi yang disampaikan.
“Dan kebakaran ini juga sudah 3 kali terjadi kalau mau bilang warga yang membakar tapi tidak ada pelakunya jadi kami pikir apakah ini setting untuk tetap menghadirkan Polres dan Kodim. Dengan bukti bahwa ada pembakaran akhirnya muncul pendapat bahwa situasi di Dogiyai memang tidak aman jadi sesegera mungkin dibangun Polres, warga sudah berfikir ke arah sana,” bebernya.
Lanjut Elias bisa jadi karena muncul penolakan dari warga akar rumput akhirnya diciptakanlah situasi dengan tingkat kerawanan yang akhirnya memunculkan pendapat bahwa memang perlu dibuat Polres atau Kodim.
“Ini yang dipikirkan warga sekarang, situasinya sengaja diciptakan kemudian dilakukan penambahan pasukan dan perkuatan lalu pembangunan Polres dilanjutkan,” bebernya.
Lalu jika menyebut dilakukan oleh warga kata Elias rasanya sulit diterima sebab di lokasi yang terbakar ada juga rumah warga jadi tidak mungkin warga yang membakar. “Nanti kita lihat perkembangannya seperti apa,” imbuhnya. Sementara Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal yang baru kembali ke Jayapura tidak menjawab soal apakah ada pelaku yang sudah diamankan termasuk motif pelaku membakar.
Ia hanya menyampaikan bahwa situasi di Dogiyai berangsur pulih seiring bergesernya puluhan personel pada Selasa (24/5). “Masyarakat sudah kembali ke rumah masing – masing dan anggota yang dikirim ke Dogiyai akan menjadi anggota definitive baik di Polres maupun Koramil jadi warga tidak perlu khawatir karena sudah ada penebalan pasukan,” ujar Kamal. “Kami minta warga ikut menjaga keamanan daerah,” tutupnya. (ade/nat)
Continue Reading
Sumber: [1]