Jakarta –
Kasus meninggalnya George Floyd tengah menjadi perbincangan dunia. Baru-baru ini, ada fakta terungkap terkait sosok warga kulit hitam AS itu.
Pandemi corona rupanya berdampak pada dirinya. Pria tersebut diketahui terkena virus corona sebelum meninggal.
Seperti diberitakan Mirror, Kamis (4/6/2020), hal tersebut diketahui dari hasil autopsi George Floyd yang dirilis oleh Hennepin County Medical Examiner. Hasil autopsi ini dirilis atas seizin keluarga mendiang George Floyd.
Diketahui bahwa pria itu positif COVID-19 pada April 2020. Namun hal tersebut tidak termasuk faktor penyebab kematian George Floyd. Dia diduga terkena virus tanpa gejala.
Selain itu, hasil autopsi sebanyak 20 lembar itu juga menunjukkan luka di wajah, bahu, tangan dan kaki, serta memar di bagian pergelangan tangan yang disebabkan oleh borgol.
Protes kematian George Floyd/ Foto: Instagram
Dilansir CBS Minnesota, kasus George Floyd bermula saat pria itu belanja di toko kelontong, kemudian dituduh memakai uang palsu. Pihak toko melapor polisi.
Pihak kepolisian kemudian menangkap George Floyd dengan tidak wajar. LeherĀ George Floyd ditindih lutut polisi Derek Chauvin selama 8 menit ketika ia tiarap.
Aksi Derek Chauvin inilah yang kemudian menewaskan George Floyd. Polisi itu pun sudah ditangkap dan akan diadili di meja hijau.
Simak juga video pesan bijak Lenna Tan buat yang mau nikah muda:
(kuy/kuy)