JAKARTA, Papuanesia.id – Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya, Pemprov Papua dan BNPB mengaktifkan pos komando (posko) penanganan darurat bencana alam. Posko ini disiapkan untuk membantu warga terdampak kekeringan dan kondisi cuaca ekstrem di daerah tersebut.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB saat ini telah berada di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya untuk melakukan asesment dampak bencana alam serta mendampingi pengoperasian posko.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, TRC berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan BPBD mempersiapkan posko di Bandara Tiom agar operasi tanggap darurat dapat dilaksanakan secara terencana.
“Tantangan yang dihadapi dalam operasi tanggap darurat ini yakni akses lokasi, komunikasi dan stok pangan,” katanya, Jumat (5/8/2022).
Dia menjelaskan, daerah yang terdampak bencana alam berada sekitar 40 km dari Tiom, ibu kota Kabupaten Lanny Jaya. Dan hanya 20 km pertama bagian jalan menuju ke sana yang dapat dilalui kendaraan roda empat.
Sisanya hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau menggunakan pesawat kecil dari Wamena. Selain itu, faktor cuaca dan keamanan bisa memperburuk kondisi.
Abdul mengatakan, jaringan komunikasi di wilayah Tiom juga terbatas, demikian juga di kota terdekat, Wamena.
Masalah lainnya, stok beras yang ada di gudang depo logistik terbatas sehingga rencana penggunaan cadangan beras pemerintah belum dapat terealisasi.
“Berdasarkan perhitungan untuk operasi selama tiga bulan masih dibutuhkan beras sebanyak 53,4 ton,” ucapnya.
Editor : Donald Karouw
Sumber: [1]