KOMPAS.com – Kita semua tahu, feses membawa banyak jenis patogen (agen biologis yang menyebabkan penyakit).
Bahkan, ada beberapa indikasi virus SARS-CoV-2 yang bertanggung jawab pada penyakit Covid-19 juga dapat ditemukan di feses.
Hal ini memberi satu alasan lagi untuk kita selalu mencuci tangan secara menyeluruh.
Namun, bagaimana dengan toilet itu sendiri? Apakah dapat menyebabkan patogen penyebab penyakit?
Baca juga: Hari Toilet Sedunia, Waspadai 6 Area dengan Kuman Terbanyak di Kamar Mandi
Studi terbaru yang memodelkan dinamika fluida menemukan bahwa flush atau siraman di toilet dapat menyebarkan droplet atau tetesan dari feses hingga ketinggian satu meter ke udara.
Bahkan, partikel terkecil dalam droplet seperti virus dapat berada di udara selama satu menit.
“Jika toilet sering digunakan, seperti toilet di rumah saat semua anggota keluarga secara bergantian menggunakan toilet atau toilet umum , maka kecepatannya akan semakin tinggi,” ujar Ji-Xiang Wang dari Yangzhou University, China.
Diwartakan Science Alert, Jumat (19/6/2020), dengan menggunakan dinamika fluida komputasi, para ahli mensimulasikan bagaimana droplet di toilet menyebar ke udara saat disiram.
Dalam simulasi mereka, tim membandingkan dua jenis siraman toilet.
Siraman toilet pertama memiliki saluran masuk tunggal yang mengisi kloset hanya dari satu sumber air.
Siraman toilet kedua memiliki dua lubang masuk simetris agar air menyiram kloset dari seluruh tepian bagian bawah.
“Model volume of fluid (VOF) digunakan untuk mensimulasikan dua proses pembilasan umum dan metode model fase disktrit (DPM) VOF digunakan untuk memodelkan lintasan partikel aerosol selama disiram,” tulis tim dalam studi mereka yang terbit di jurnal Physics of Fluids.
“Hasil simulasi mengkhawatirkan. Berdasar partikel virus yang diamati, sekitar 40 sampai 60 persen partikel mencapai bagian kursi toilet,” imbuh penulis dalam laporannya.