Papuanesia.id –
JAYAPURA-Setelah sembilan bulan menjadi Penjabat Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Pekey, M.Si., terus membawa Kota Jayapura ke arah yang lebih baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri.
Saat dilantik oleh Mendagri Tito Karnavian pada tanggal 27 Mei 2022 lalu, Frans Pekey diberikan amanat untuk pmenjaga kestabilan dan keamanan di Kota Jayapura, melanjutkan program kerja kepala pemerintahan sebelumnya serta menyukseskan tahapan Pemilu.
Frans Pekey yang sudah 29 tahun mengabdi di Pemerintah Kota Jayapura mengaku bukan sebagai orang baru di Pemerintah Kota Jayapura. Sehingga ia telah mengetahui bagaimana karakter budaya kerja Pemerintah Kota Jayapura. Ia juga mengatakan selama sembilan bulan segala jenis pelayanan pemerintahan dapat dilakukan baik dengan berbagai kegiatan seperti melakukan pertemuan rutin dengan Forkopimda serta tokoh-tokoh yang ada di Kota Jayapura.
“Jika mengenai pelayanan pemerintahan kita sudah memiliki standar kerja atau budaya kerja yang sudah tertata dengan baik. Namun yang menjadi sedikit sorotan kemarin hanya Piala Adipura. Adipura ini kita menurun hanya mendapatkan sertifikat yakni karena adanya kebakaran di TPA Koya Koso yang mengakibatkan penilaian Kota Jayapura menurun,” katanya.
Frans Pekey juga menegaskan sampai saat ini belum ditemukan penyebab kebakaran TPA tersebut. Oleh sebab itu dirinya mengharapkan peran aktif bersama warga agar hal itu tidak dapat terulang kembali. Selain itu ia juga menegaskan peran aktif warga untuk menjaga kebersihan dan keindahan Kota Jayapura.
Mengenai berkelanjutan pelayanan atau program pemerintahan, pihaknya juga dituntut berinovasi. Hal inilah terus dilakukan terobosan-terobosan yang tidak membatalkan kebijakan pemerintahan sebelumnya.
“Beberapa inovasi yang kami lakukan sembilan bulan pertama yakni keberpihakan kepada warga yang termarjinalkan dari perkembangan Kota Jayapura atau warga yang menjadi korban terutama warga Port Numbay,” bebernya.
Pekey merasa perlunya kompensasi dengan menerapkan Otsus dengan melakukan penguatan lembaga adat. Seperti bantuan sarana prasarana, pendidikan, kesehatan dan lainnya guna mendorong kemajuan warga Port Numbay.
Ia juga mendorong generasi Emas Port Numbay dengan menyiapkan generasi emas anak-anak Asli Port Numbay. Salah satunya di bidang pendidikan menyiapkan pembayaran SPP anak-anak Port Numbay dan akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan anggaran dan juga bantuan Anak Asli Papua yang lahir di Kota Jayapura nantinya.
“Ini langsung bantuan sasaran anak asli Port Numbay dan kita juga kirim anak-anak Port Numbay untuk melanjutkan studinya di perguruan tinggi. Kita berharap nantinya tercipta generasi emas Port Numbay,” katanya.
Ke depan dirinya juga akan memberikan pelatihan belajar metode Gasing yang bekerja sama dengan Prof. Yohanes Surya.nInovasi lainnya adalah di bidang kesehatan adalah bantuan bahan makanan kepada ibu hamil dan anak di 14 kampung di Kota Jayapura. Ini juga untuk menekan angka stunting di Kota Jayapura. Ditingkat SD dan SMP, Pemkot Kota Jayapura juga akan memberikan makanan bergizi guna meningkatkan dan memaksimalkan anak-anak di sekolah.
“Kita dorong lagi memberikan makanan bergizi sehingga nantinya anak-anak kita ini pintar dan sehat,”katanya.
Di bidang ekonimi, Pemkot akan terus melakukan pembinaan dengan warga atau pengusaha asli Port Numbay dengan terus memberikan modal kerja, pelatihan dengan pembimbingan terus menerus dengan metode khusus.
“Ke depan kita akan terus dorong warga Port Numbay dengan memberikan modal usaha dan juga pembimbingan secara terus menerus,” tutupnya. (gin)
Continue Reading
Sumber: [1]