Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Di pasar spot, rupiah yang sempat menguat kini kembali stagnan.
Pada Selasa (9/6/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 13.973. Rupiah melemah 0,12% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Pelemahan ini memutus rantai penguatan rupiah di kurs tengah BI yang sebelumnya terjadi salam enam hari perdagangan beruntun. Selama enam hari tersebut, apresiasi rupiah mencapai 5,5%.
Di pasar spot, rupiah tidak mampu bertahan lama di zona hijau. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 13.850, sama seperti penutupan perdagangan hari sebelumnya alias stagnan.
Kala pembukaan pasar, rupiah stagnan di Rp 13.850/US$. Tidak lama kemudian, rupiah sempat menguat tipis 0,07%. Namun sekarang mata uang Tanah Air stagnan lagi.
Sedangkan mata uang utama Asia lainnya bergerak variatif di hadapan dolar AS. Ini menunjukkan ada keraguan di benak investor.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning di pasar spot pada pukul 10:07 WIB:
Bunga Acuan AS Hampir Mustahil Minus