Papuanesia.id –
–Telah Dibubarkan oleh Aparat
JAYAPURA – Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) menggelar aksi tolak G20 (Group of Twenty) yag dilaksakan di Bali. Demi ini sendiri digelar di Kampus 1 Universitas Cenderawasih, Abepura, Rabu, (16/11).
“TNI Polri harus bersyukur dan berterimakasih serta mendukung kami (Mahasiswa) bahwa rakyat mengkritisi kebijakan pemerintah yang salah dan merugikan warga kecil,” Kata salah satu Orator Manu Fara Iyaba saat memimpin orasinya.
Ia mengatakan mahasiswa sebagai agen perubahan, tidak bisa tinggal diam dalam penderitaan rakyat dan sejak zaman orde baru, mahasiswa telah bersuara dan membuat perubahan di negara ini meski harus di bunuh oleh aparat tapi negara ini semakin baik karena ada demostrasi rakyat dan mahasiswa yang menentang hingga negara ini ada perubahan kearah yang lebih baik.
“Kami mahasiswa hari ini Kritis itu suatu perubahan yang baik di negara ini dan Papua, kenapa kalian (Aparat) lakukan mutilasi, melakukan penembakan dan pelangaran HAM kami rakyat hanya menyuarakan aspirasi kami karena kami merasa G20 akan merusak alam kami dan orang asli Papua demi kepentingan investasi luar,” katanya.
Ia mengatakan hari ini sebagai sesama korban dari sistim baik aparat, mahasiswa dan warga mari bekerjasama untuk lawan kapitalis dan pejabat yang santai di dalam kursi enak dan menindas rakyat- rakyat kecil sampai bentrok dengan aparat hingga aparat korban dan rakyat korban.
“Hari ini baik TNI dan Polri dan rakyat kami ini sama – sama korban dari kebijakan negara, akibat kebijakan negara Anggota TNI Polri mati dan rakyat mati sia – sia maka marih kita membelah rakyat secara bersama – sama kalin adalah bagian dari rakyat,” ujarnya,
Sampai dengan berita ini dinaikkan masa aksi dibubarkan paksa oleh aparat demostrasi di Kampus Uncen lama Abepura, yang dijaga aparat, sementara aktivitas jalan umum berjalan normal.(oel/gin).
Continue Reading
Sumber: [1]