Papuanesia.id –
SOLO– Honda Developmental Basketball League (DBL) 2021 Central Java Series siap digelar di Sritex Arena Solo. Mulai 27 Januari hingga 5 Februari mendatang. Sebagai tuan rumah penyelenggaraan Seri Jateng, Pemerintah Kota Surakarta menyambut positif serta mendukung bergulirnya liga basket pelajar terbesar tanah air ini. Hal itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. Ketika menerima audiensi perwakilan dari DBL Indonesia di Balai Kota Surakarta, Rabu siang (19/1).
“Pada prinsipnya kami (Pemkot Surakarta) sangat mendukung pengembangan olahraga. Saat ini kami sedang ngebut memperbaiki berbagai fasilitas olahraga. Seperti di Manahan dan lainnya. Tentu, kami sangat mendukung digulirnya Honda DBL di Surakarta. Namun, wajib menjalankan protokol kesehatan secara ketat,” ujar Gibran.
Gibran juga memberi restu kehadiran penonton untuk menyaksikan secara langsung di venue. Namun, orang nomor satu di Surakarta itu memberi batasan hanya 400 hingga 750 orang saja. Dari kapasitas Sritex Arena yang sejatinya mampu menampung 4 ribu penonton. “Silakan segera mengirim surat ke Satgas Covid-19. Nanti akan kami approve. Saya harap event-nya lancar dan sukses nanti,” ujar Gibran.
CEO dan Founder DBL Indonesia, Azrul Ananda sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Wali Kota Gibran beserta jajaran Pemkot Surakarta.
“Penonton memang bukan utama sebenarnya, namun bagaimana pentingnya kompetisi ini bisa kembali berjalan. Namun tentu kami juga sangat berterimakasih karena Mas Gibran memberi kepercayaan kepada kami. Karena Honda DBL ini bisa jadi percontohan dan inspirasi akan lancarnya sebuah kompetisi, walaupun digelar dalam masa pandemi,” ujar Azrul.
Sebelumnya, lanjut Azrul, uji coba menghadirkan penonton telah berhasil dilakukan oleh DBL Indonesia pada tiga dari 13 seri penyelenggaraan Honda DBL yang telah sukses terselenggara pada 2021 kemarin. Seperti di Bandung (Seri Jawa Barat), Tangerang (Seri Banten), serta di Manado (Seri Sulawesi Utara). “Uji coba dengan penonton itu kami lakukan setelah menerima arahan dari pemerintah pusat, setelah berkoordinasi intens dengan lima kementerian sekaligus, yakni Kemenkes, Kemenpora, Kemenko Marves, Kemenko Perekonomian, serta Kemendagri,” sambung Azrul.
Selaku penyelenggara, DBL Indonesia menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebelum rangkaian pertandingan dimulai.
Seluruh elemen yang terlibat, meliputi pemain, ofisial tim, panitia, media yang meliput, serta staf pendukung, wajib memenuhi syarat protokol kesehatan. Syarat tersebut di antaranya telah mendapat dua kali dosis vaksin, dinyatakan negatif Covid-19 melalui test swab PCR yang difasilitasi oleh DBL Indonesia, dan wajib melakukan skrining menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Selain itu, beberapa ketentuan terkait menonton langsung di venue juga harus dijalani. Seluruh penonton wajib sudah menerima vaksin dua dosis dan selama di venue harus melaksanakan protokol kesehatan JAJACUTAPAMA (Jaga jarak, Cuci tangan, Pakai masker) secara ketat selama kegiatan berlangsung. Serta menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk skrining keluar masuk tempat pertandingan.
Para penonton juga tidak boleh berpindah tempat duduk. Setelah mendapatkan nomor tempat duduk di dalam venue. Usai pertandingan nanti, para penonton juga harus mengisi self assessment sebagai bentuk tracing dari penyelenggara untuk memantau kondisi penonton yang datang ke venue.
Honda DBL 2021 Central Java Series bakal diikuti 34 tim, yang berasal dari 25 sekolah se-Jawa Tengah. Total sebanyak 32 game akan tersaji. Dan seluruh game itu akan ditayangkan live streaming secara gratis melalui aplikasi dan channel YouTube DBL Play.
Tayangan livestreaming Honda DBL 2021 juga dapat dinikmati pada sembilan seri penyelenggaraan tersisa yang bakal dilanjutkan pada tahun 2022 ini. Sebelum Seri Jateng di Solo, akan diawali pada 22-28 Januari ini akan berlangsung Seri Riau di Pekanbaru. Disusul kemudian seri-seri lainnya, diantaranya Samarinda (Seri Kaltim), Banjarmasin (Seri Kalsel), Bandar Lampung (Seri Lampung), Medan (Seri Sumut), Pontianak (Seri Kalbar), Makassar (Seri Sulsel), serta Kupang (Seri NTT). (*)
Continue Reading
Sumber: [1]