Home News Google Tunda Perilisan Android 11 Akibat Banyak Aksi Protes di AS

Google Tunda Perilisan Android 11 Akibat Banyak Aksi Protes di AS

by Papua Damai
Google Tunda Perilisan Android 11 Akibat Banyak Aksi Protes di AS

Google menunda perilisan Android 11 Beta akibat banyaknya aksi protes di AS soal George Floyd meninggal.

tirto.id – Google menunda perilisan Android 11 Beta akibat banyaknya demo yang mengguncang kota-kota AS karena kasus George Floyd meninggal.

Seperti dilansir dari The Verge yang dikutip Selasa (2/6/2020), Google telah berencana untuk mengungkap fitur baru Android 11 pada 3 Juni besok, tetapi telah memutuskan untuk menunda pengumumannya.

Dalam sebuah tweet pada Jumat (30/5/2020) malam, akun pengembang Android 11 Beta itu mengonfirmasi hal tersebut.

“Kami sangat senang untuk memberi tahu Anda lebih banyak tentang Android 11, tetapi sekarang bukan saatnya untuk merayakannya,” tulis akun tersebut.




Google mengatakan, pihaknya akan segera kembali dengan lebih banyak informasi tentang Android 11 Beta, tetapi tidak menyebutkan tanggal pasti waktu perilisannya.

Meskipun Google tidak secara eksplisit mengatakan alasannya, namun pengumuman itu muncul menyusul karena banyaknya protes, kasus penjarahan, dan kebakaran di beberapa kota di Amerika.



Respons terhadap kematian George Floyd di Minnesota telah jauh melampaui konflik di Minneapolis.

Wilayah Teluk merupakan tempat Google dan sebagian besar pegawainya bermarkas yang telah menyaksikan konflik besar di San Jose dan Oakland pada malam ketika Google mengumumkan hal itu.

Situs Vox mewartakan, protes terhadap penggunaan kekuatan berlebihan oleh penegak hukum telah muncul di seluruh negeri, termasuk di Minneapolis, Denver, Los Angeles, Louisville, dan Columbus.

Kejadian itu menyusul kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata yang ditangkap dengan tuduhan pemalsuan yang dikemudian dikriminalisasi oleh petugas polisi di Minneapolis, Minnesota.

George Floyd kemudian dinyatakan meninggal di rumah sakit daerah setempat.

Insiden itu terjadi setelah serangkaian kematian orang kulit hitam tak bersenjata tahun ini, termasuk Breonna Taylor yang berusia 26 tahun, yang ditembak mati oleh polisi di rumahnya di Louisville, Kentucky, pada bulan Maret lalu.

Sebelumnya ada Ahmaud Arbery, yang sedang jogging di Atlanta, Georgia, yang ditembak oleh dua pria kulit putih pada bulan Februari.

Pemberontakan dan respons pemerintah terhadap mereka menjadi sangat serius dalam beberapa hari terakhir. FBI tidak hanya menerbangkan pesawat Predator yang tidak bersenjata di Minneapolis.

Tweet Presiden AS Donald Trump tentang penjarahan menyebabkan Twitter meletakkannya di belakang peringatan tentang memuliakan kekerasan.

Hal itu memulai rangkaian peristiwa yang berakhir dengan perintah eksekutif yang, jika memiliki peluang untuk selamat dari tantangan pengadilan, secara fundamental akan mengubah sifat seluruh internet.

Pada tingkat praktis, Google menyadarbanyaj orang sangat menyambut fitur baru di Android 11. Namun untuk saat ini, menunda peluncuran adalah hal yang tepat untuk dilakukan.

(tirto.id – Sosial Budaya)

Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno

Editor: Agung DH

Read More

Related Posts