ANTARA FOTO/REUTERS/GANOO ESSASuasana shalat tarawih yang digelar terbatas bagi petugas setempat di depan Kakbah, Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, pada hari pertama bulan suci Ramadhan di tengah pandemi virus corona (Covid-19), Jumat (24/4/2020). Di tengah pandemi Covid-19, Ramadhan tahun ini berlangsung dengan suasana sepi, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
KOMPAS.com – Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) resmi membatalkan pemberangkatan jemaah haji 2020 di tengah pandemi virus corona.
Pembatalan tersebut lantaran pihak Arab Saudi tak kunjung membuka akses bagi jemaah haji dari negara manapun.
Akibatnya pemerintah tidak mungkin lagi memiliki cukup waktu untuk melakukan persiapan utamanya dalam pelayanan dan perlindungan jemaah.
Baca juga: INFOGRAFIK: Tata Cara dan Syarat Refund Dana Haji Khusus
Gagalnya ibadah haji bukan kali pertama ini saja terjadi dalam sejarah.
Umat Islam sempat tak bisa melakukan ibadah haji karena sejumlah hal, mulai dari perang hingga adanya wabah.
Berikut informasi lengkapnya:
Serbuan suku Qurmatian (930 masehi)
Dilansir Aljazeera, Kamis (13/5/2020), Mekkah pernah diserang oleh suku Qurmatian yang berbasis di Arab Timur (sekarang Bahrain).
Penyerangan oleh 30.000 orang itu telah membuat haji dibatalkan. Pemimpin serbuan itu adalah Abu Tahir al-Jannabi.
Seorang sarjana Islam dan pemimpin imam di Pusat Islam Irlandia di Dublin Umar al-Qadri mengatakan serangan Qurmatian adalah insiden penting dan bersejarah.
Tak hanya menyerang Mekkah, mereka juga tidak menghormati simbol-simbol Islam yang sangat sakral.