Papuanesia.id –
JAYAPURA-Kampanye terkait sampah atau menjaga lingkungan, terus disuarakan Rumah Bakau Jayapura. Sabtu (19/2) bertempat di Abepura, Rumah Bakau Jayapura dan beberapa komunitas lainnya melakukan gerebek sampah hingga ‘Street Campaign’ atau kampanye jalanan.
Kampanye jalanan yang dilakukan Rumah Bakau Jayapura dan beberapa komunitas di Jayapura untuk mendorong kesadaran warga tidak membuang sampah sembarangan, atau tidak merusak alam.
Gerebek sampah dan street campaign yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2022 yang jatuh pada tanggal 21 Oktober tepat hari ini.
Ancaman sampah plastik sendiri begitu nyata, sampah plastic menjadi bahan yang sulit terurai oleh tanah. Kalaupun dibakar hanya akan melepas racun dan mencemari udara serta membahayakan kesehatan.
Desny Geovani Imbiri sebagai penanggung jawab kegiatan menyampaikan, lewat kampanye yang dilakukan, kaum muda ini mengingatkan warga melalui papan yang dipegang lalu berdiri di lingkaran Abepura.
“Dengan tidak terlalu banyak bicara cukup membawa papan lalu berdiri diam, warga bisa sadar tanpa kita harus banyak bicara,” kata Desny kepada Cenderawasih Pos.
Desny mengingatkan kepada warga Kota Jayapura untuk tidak buang sampah ke laut. Harus menjaga lingkungan terutama sampah plastik jangan buat ke laut atau ke kali. “Laut dan sungai bukan tempat sampah, laut harus bersih agar ikan tetap sehat. Dengan begitu, kita yang makan ikan juga tetap sehat,” ucapnya.
Dikatakan Desny, aksi soal lingkungan sudah dilakukan Rumah Bakau Jayapura sejak beberapa tahun silam. Dan Lingkaran Jayapura menjadi tempat yang paling sering dilakukan aksi soal lingkungan.
Sementara kita ketahui bahan pembuat plastik adalah selulosa dan kandungan polyethylene yang diambil dari minyak bumi. Sampah khususnya plastic yang tak terkelola baik justru hanya mencemari tanah, air dan udara. Tiga komponen yang menjadi dasar kehidupan manusia.
Jika tanah tercemar otomatis air juga akan tercemar dan manusia membutuhkan air maupun menghirup udara. Udara tercemar ketika sampah dibakar. Dari brand audit yang dilakukan Rumah Bakau selama ini mendapati data bahwa sampah plastic terbanyak yang ditemukan adalah sampah botol air mineral Aqua, minuman Teh Pucuk dan botol air mineral Qualala. (fia/tri)
Continue Reading
Sumber: [1]