Jakarta –
Militer Korea Utara sepenuhnya siap mengambil tindakan terhadap Korea Selatan. Hal ini menyusul keributan verbal terbaru dari Pyongyang, beberapa hari setelah saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong mengancam melancarkan gerakan militer terhadap Korsel.
Seperti dilansir dari AFP, Selasa (16/6/2020) sejak awal Juni, Korea Utara telah mengeluarkan serangkaian kecaman pedas terhadap Korea Selatan atas para aktivis yang mengirim selebaran anti-Pyongyang di perbatasan — perbuatan yang dilakukan para pembelot secara teratur.
Pekan lalu, Korut mengumumkan memutus semua hubungan komunikasi resmi dengan Korsel.
Selebaran – biasanya melekat pada balon udara panas atau mengambang di botol – mengkritik pemimpin Korut Kim Jong Un atas pelanggaran hak asasi manusia dan ambisi nuklirnya.
Analis mengatakan Korut mungkin berusaha untuk membuat krisis guna meningkatkan tekanan pada Korsel, sementara negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat terhenti.
Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KPA) mengatakan pada hari Selasa (16/6) bahwa hubungan kedua negara Korea itu memburuk dan Korut telah mempelajari “rencana aksi” untuk “mengubah garis depan menjadi benteng”.
Dia menjelaskan, hal itu termasuk memasuki kembali daerah yang telah didemiliterisasi di bawah perjanjian antar-Korea.
Menurut laporan Agensi Berita Sentral Korea (KNCA), tentara Korut sepenuhnya siap siaga menghadapi Korsel.
Tonton video ‘PBB: Korea Utara dan Korea Selatan Melanggar Gencatan Senjata’: