Kamis, 18 Juni 2020 | 17:14 WIB
JAKARTA, KOMPASTV – Ketua Satuan Tugas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban menyarankan kepada apotek untuk tidak menjual bebas dexamethasone.
Hal ini untuk mengurangi penyalahgunaan obat setelah para peneliti Universitas Oxford, Inggris, menyatakan memiliki bukti kemanjuran obat golongan steroid ini untuk menyelamatkan pasien korona dengan gejala berat.
Menurut Zubairi, dexamethasone tidak berpengaruh pada pasien Covid-19 dengan gejala ringan. Malahan, kata Zubairi pasien hanya mendapat efek samping dari obat.
Baca Juga: IDI Dorong BPOM Setujui Penggunaan Dexamethasone untuk Pasien COVID-19
Seperti muka jerawatan dan moon face atau muka bengkak, meningkatkan kader gula. Bahkan dapat menimbulkan Osteoporosis atau pengeroposan tulang jika penggunaan obat dexamethasone dalam jangka panjang.
“(Dexamethasone) salah satu obat yang memerlukan resep dokter. Namun kadang-kadan apotek memberi obat tanpa resep, ini juga harus diperingatkan kepada apotek bahwa dexamethasone harus dengan resep,” ujar Zubairi, saat dihubungi KompasTV, Kamis (18/6/2020).
Zubairi mengingatkan bahwa tidak semua pasien Covid-19 mendapat manfaat dari obat dexamethasone. Penggunaan dexamethasone hanya bermanfaat terhadap pasien berat dengan oksigen dan ventilator saja. Itu pun harus dengan pengawasan dokter.
Editor : Johannes Mangihot
Halaman Selanjutnya :