Papuanesia.id –
Kapolres Jayapura, AKBP Fredeickus Maclarimboen
SENTANI-Kasus penganiayaan terhadap seorang ibu rumah tangga yang berinisial YK di Kampung Muara Nawa Distrik Airu, akhirnya mendapatkan penjelasan polisi.
Kapolres Jayapura, AKBP Fredeickus Maclarimboen membenarkan terjadinya kasus penganiayaan itu, Sabtu (9/4).
“Iya benar ada kasus penganiayan di Kampung Muara Nawa, Airu,” kata AKBP Fredrickus Maclarimboen, Senin (11/4).
Dia menjelaskan, kasus penganiayaan itu menimpa seorang ibu rumah tangga berinisial (YK). Kasus ini bermula, ketika pada hari Sabtu (9/4), lalu, ada seorang ibu rumah tangga (MY) di Kampung itu mengalami gangguan kesehatan atau sakit setelah pulang dari kali.
“MY pulang dari kali ada gangguan kesehatan, muntah ada sakit kepala,”jelasnya.
Sesaat setelah itu, keluarga mengantarkan MY kepuskesmas untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun naas nyawanya tidak tertolong atau meninggal dunia. Keluarga kemudian bertemu dan melakukan interogasi terhadap YK. Sebelum pertemuan itu, YK dipaksa oleh suami MY untuk mengakui bahwa MY memang sakit akibat diguna-guna atau diserang ilmu hitam oleh YK.
“Jadi meninggalnya MY ini dicurigai dilakukan santet oleh ibu YK yang diduga mempunyai ilmu Hitam. Sebelum MY meninggal, YK mengakui kalau dia yang melakukan, itupun atas perintah atau suruan dari suami korban MY,” jelasnya.
Sementara itu,pihaknya juga meluruskan informasi yang menyebutkan penganiayaan dilakukan oleh warga satu kampung, ternyata hanya dilakukan oleh sejumlah anggota keluarga MY. Dia juga belum dapat memastikan kondisi terbaru korban YK yang dianiaya pihak keluarga ibu MY. Saat ini pihaknya sudah memerintahkan kapolsek Airu untuk mencari titik terang kasus penganiayaan ini.
“Kapolsek lagi turun ke Airu untuk pastikan dan backup kasus itu. Diaaniaya dengan tangan diikat, kita belum peroleh informasi terbaru,” tambahnya. (roy).
Continue Reading
Sumber: [1]