Papuanesia.id –
JAYAPURA-Jalan masuk Pasar Baru Youtefa Kotaraja semakin memprihatinkan. Sebab kondisi jalan tersebut sangat rusak parah, dan rawan kecelakaan, apalagi kalau malam kurang penerangan jalan.
Menurut Doyo, salah satu warga yang biasa melintas di jalan ini, rusakanya jalan masuk ke Pasar Youtefa Kotaraja itu terjadi saat hujan lebat pada beberapa bulan lalu, yang mana ketika itu intensitas hujan cukup tinggi menyebabkan jalur masuk pasar Youtefa Abepura ini ambles.
“Lokasi inikan kalau hujan selalu banjir, apalagi dekat kali, sehingga kalau hujan lebat pastinya kapasitas air cukup kuat menyebabkan talud ini roboh,”, tutur Doyo kepada Wartawan, Jumat, (3/6).
Selain jalan utama yang ambles, tembok di Pasar Youtefa Kotaraja juga saat ini rusak parah, yang mana karena adanya penggerukan pasir di kali acai yang dekat pasar itu menyebabkan daya tahan pada dasar tembok sebagai penahan menjadi tidak kuat. “Sama juga tembok pasar ini rusak pada saat hujan lebat beberapa bulan lalu”, katanya.
Doyo mengaku dampak lain kerusakan jalan tersebut karena seringkali kendaraan roda 6 melewati jalur tersebut. Yang seharusnya menurut dia, jalan masuk pasar Youtefa ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda 2 maupun roda 4.
“Jalan ini sangat rentan sekali rusak, apalagi kondisinya itu dekat kali, jika hujan lebat pastinya kapasitas air kiriman dari Kotaraja luar cukup tinggi mengakibatkan bagian dasar dari tembok penahan jalan itu terkikis”, jelasnya.
Diapun berharap adanya perhatian serius dari pemerintah, sebab jalan tersebut sebagai jalur utama masuk ke Pasar. Sebelumnya, jalur utama ini bisa dialui dua kendaraan, tapi sejak adanya kerusakan itu hanya bisa dilewati satu arah kendaraan. “Sejak jalan itu rusak, sering kali ada pengendara motor yang jatuh, karena memang kondisi jalannya tidak rata,” tutur Doyo.
Sementara, Joko, tukang ojek di Pasar baru Youtefa mengatakan jika ingin melakukan perbaikan jalan tersebut maka di bagian dasarnya talud harus di tanam pasak beton. Sebab karena kondisi jalan yang didekat kali,menyebankan bagian dasar talud pada jalan ini terkikis.
“Sama saja kalau mau perbaiki jalannya saja, tapi dasar taludnya tidak ditanam pasak, pasti akan rusak lagi, karena jika hujan lebat di sepanjang jalan baru ini sering digenangi air”, imbuhnya. (CR-267/tri).
Continue Reading
Sumber: [1]