Papuanesia.id –
JAYAPURA-Kota Jayapura sebagai ibu kota Provinsi Papua, memang menjadi pusat aktifitas, termasuk aksi demo yang membawa aspirasi dari sejumlah kabupaten/kota di Papua. Namun sayangnya, tidak sedikit aksi demo tersebut akhirnya berakhir ricuh dan anarkis hingga membuat trauma warga di Kota Jayapura.
Menyikapi maraknya aksi demo yang terjadi di Kota Jayapura tersebut, Kapolresta Jayapura Kota AKBP Victor Dean Mackbon mengaku harus ada ada komunikasi antar petugas pengamanan dan para demonstran.
Sebagai Kapolres Jayapura Kota yang baru, pihaknya memiliki tujuan dalam penyelesaian demo yang sering terjadi di Kota Jayapura, adalah membangun komunikasi yang baik.
“Kalau ada orang yang menentang, atau menolak menerima, itu adalah hal yang biasa, tugas kami sebagai kepolisian adalah melindungi, siapa pun pihak yang mengeluarkan aspirasi,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (26/5) kemarin.
Diakuinya, tidak sampai di situ pihaknya juga akan berrupaya menggandeng para pihak yang mempunyai tujuan demo, bahkan bila perlu kepolisian harus menjadi fasilitator. “Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, pihak kepolisin juga memiliki aturan yang mengajarkan para personel melakukan pekerjaanya dengan memperhatikan sisi humanis,” tambahnya.
Pihaknya siap memfasilitasi aksi aspirasi warga dari para pendemo, tetapi harus memperhatikan tahapan-hatahapan yang telah diatur dalam UU. (ana/tri)
Continue Reading
Sumber: [1]