Papuanesia.id –
JAYAPURA – Sehari jelang aksi demo yang dilakukan oleh Petisi Rakyat Papua (PRP) muncul flyer yang isinya menyebut jika Juru Bicara PRP telah menerima uang sebesar Rp 25 Juta dari seseorang untuk mendukung aksi demo, Jumat (29/7).
Flyer tersebut juga berisi percakapan via Whatsapp antara Jefri dan pihak yang menyumbang yang kemudian discreenshoot. Banyak tangapan beragam terkait flyer ini. Ada yang mengomentari sinis, nyinyir maupun rasa tak disangka. “Oh ternyata.. seperti itu toh,” tulis Bimo disalah satu grup Whatsapp. Namun terkait ini Jefri Wenda akhirnya mengklarifikasi. Ia membantah semua isi flyer tersebut dan mengatakan bahwa semua adalah kerjaan buzzer yang dibiayai oleh negara.
“Itu bukan percakapan saya, tidak ada seperti itu. Itu Buzzer yang dibayar oleh negara untuk. Itu ada yang buat seolah olah percakapan saya dengan DPRP ,” kata Jefri dibalik ponselnya.
Ia melihat negara tidak mau ada penolakan terhadap agenda yang sudah ada sehingga berbagai upaya dilakukan agar warga tidak terlibat dalam aksi besok. Dalam komunikasi tersebut juga disampaikan bahwa pihak yang mengirimkan uang akan memantau situasi di DPRP untuk disampaikan ke PRP.
Disitu tertulis jika Jefri meminta kendaraan untuk bisa membawa massa masuk ke DPRP. “Sekali lagi itu bukan komunikasi saya sebab ini upaya untuk menggagalkan aksi dan kami tidak akan pernah terprovokasi. Jadi semua percakapan soal 25 Juta bukan saya,” imbuhnya.
Jefri menyatakan akan tetap turun ke jalan meski tidak diizinkan. Ia menyebut upaya untuk menghalang-halangi niat PRP untuk turun aksi juga telah dilakukan oleh aparat yang membubarkan rekan-rekannya saat membagikan selebaran. “Kami melihat itu bentuk pembungkapan tapi kami akan tetap turun dan menawarkan referendum sebagai solusi ,” pungkasnya. (ade/nat)
Continue Reading
Sumber: [1]