Papuanesia.id –
Protasius Lobya. (Elfira/Cepos)
JAYAPURA – Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua angkat bicara perihal tawuran pelajar dari dua sekolah yang ada di Kota Jayapura.
Terkait aksi tawuran tersebut, Plt Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Protasius Lobya mengaku telah menghubungi kedua kepala sekolah yang anak didiknya terlibat tawuran.
“Saya sudah kontak kepala sekolah dan mereka (kepala sekolah-red) sudah hadir di Polsek Abe. Saya minta anak-anak yang bertikai membuat surat pernyataan. Jika terulang lagi, siswa yang bersangkutan dikeluarkan dari sekolah,” tegas Protasius Lobya saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (26/8).
Lobya menyatakan, tawuran seperti ini menjadi tanggung jawab pihak sekolah dan dinas pendidikan. Terlebih tawurannya terjadi saat jam sekolah.
“Ini juga menjadi tanggung jawab orang tua untuk melakukan pembinaan dan pengendalian terhadap anak-anaknya. Pihak sekolah dapat mendidik peserta didiknya dengan baik,” ucapnya.
Lanjut Lobya, agar tawuran antar sekolah tidak lagi terulang dan menjadi dendam antar pelajar, maka perlu ada kegiatan produktif ekstrakurikuler yang harus dilakukan pihak sekolah untuk mengisi waktu luang pelajar maupun penyaluran minat bakat dari peserta didik.
“Pembinaan mental dan karakter harus berjalan di setiap sekolah, dan itu sangat penting. Wadah Osis diaktifkan, sehingga bakat minat peserta didik tersalurkan,” pintanya.
Dari informasi yang ada, tawuran antar pelajar dari dua sekolah di Kota Jayapura itu menyebabkan sejumlah pelajar mengalami luka-luka. (fia/nat)
Continue Reading
Sumber: [1]