Jakarta, CNBC Indonesia – China akhirnya mempublikasi penelitian soal vaksin corona Covid-19 yang dikembangkannya. Vaksin buatan Beijing Institute Biotechnologies dan CanSino Biological, berhasil memicu antibodi penawar pada puluhan pasien dalam uji klinis tahap awal.
Hasil uji klinis tahap awal ini dipublikasikan di jurnal kesehatan The Lancet pada Jumat lalu (22/5//2020). Kandidat uji coba vaksin sebelumnya diinduksi dengan antibodi yang mengikat pada sebagian besar pasien corona yang telah terjangkit 28 hari.
Vaksin potensial bernama Ad5-nCoV, telah disetujui untuk uji coba manusia pada bulan Maret. Uji coba dilakukan pada peserta berusia 18 hingga 60 tahun dan menerima dosis rendah, sedang atau tinggi. Ada 36 orang di masing-masing dari tiga kelompok dosis rendah, sedang dan tinggi.
Dalam uji coba vaksin ini, pada hari ke-28, pasien yang mendapat dosis vaksin rendah dan menengah menunjukkan adanya antibodi penawar dibandingkan dengan pasien dalam kelompok dosis tinggi.
Menurut para ahli, onsentrasi antibodi penawar penting untuk mendapatkan perlindungan dari virus. Para peneliti juga menganjurkan agar dilakukan penelitian lebih lanjut dan uji coba dengan lebih banyak relawan sebelu vaksin dihadirkan buat publik.
Beberapa hari sebelumnya Moderna, perusahaan farmasi asal AS juga mengumumkan vaksinnya berhasil menciptakan antibodi penawar Covid-19. Ini berdasarkan pengumuman peneliti. Hasil penelitian sendiri belum diterbitkan dalam jurnal kesehatan manapun.
Infografis: Perlombaan Temukan Vaksin Corona: Xi Jinping Ungguli Trump (CNBCÂ Indonesia/ Arie Pratama)
Dalam catatan World Health Organization (WHO) ada 8 vaksin corona yang sedang diujicobakan ke manusia. Empat vaksin tersebut dikembangkan di China. Sisanya, dua Amerika Serikat (AS), Satu di Jerman dan satu di Inggris.
Empat vaksin corona dari China adalah CanSino Biological Inc dan Beijing Institute of Biotechnology; Wuhan Institute of Biological Products dan Sinopham; dan Sinovac. Vaksin corona AS dikembangkan Inovio Pharmaceuticals dan Moderna. Inggris oleh University of Oxford dan Jerman oleh BioNTech menggandeng Fosun Pharma dan Pfizer.
Dari ke delapan vaksin ini yang terdepan adalah vaksin buatan CanSino Biological Inc dan Beijing Institute of Biotechnology. Vaksinnya bernama Ad5-nCoV.I ni satu-satunya vaksin yang sedang menjalani uji coba fase 2.
Vaksin ini menggunakan gabungan virus hidup dan protein rekombinan yang digunakan untuk menghasilkan protein antigen untuk memicu produksi antibodi terhadap virus corona.
(roy/roy)