Jawa Timur masih teratas untuk tambahan kasus harian corona. (ANTARA FOTO/DIDIK SUHARTONO)
Jakarta, CNN Indonesia — Kasus baru covid-19 di DKI Jakarta dalam beberapa hari terakhir bukan jadi yang tertinggi. Hari ini Jakarta berada di posisi ketiga tambahan kasus harian dengan 60 kasus. Meski jumlah kasus positif di DKI Jakarta masih terbesar, tambahan baru kasus positif hari ini di ibu kota berada di bawah Jawa Timur dan Papua.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menjelaskan bahwa Provinsi Jawa Timur kembali mencatatkan penambahan kasus harian positif Covid-19 terbanyak jika dibandingkan dengan provinsi lain.
Hingga Selasa (2/6) pukul 12.00 WIB, ada tambahan 213 kasus positif Covid-19 di Jawa Timur. Jumlah itu meningkat dari pencatatan kemarin yang hanya bertambah 65 kasus.
“Kita lihat di Provinsi Jawa Timur, hari ini 213 kasus. Ini meningkat dibanding hari kemarin,” kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa (2/6).
Tambahan 213 kasus baru ini membuat saat ini sudah ada 5.135 kasus positif Covid-19 di provinsi itu.
Sementara di Papua ada tambahan 94 kasus positif Covid-19. Jumlah tersebut bertambah dari hari sebelumnya yang hanya 50 kasus. Saat ini di Papua ada 819 kasus positif corona.
Di DKI Jakarta tambahan kasus baru 60. Jumlah ini menurut dari hari sebelumnya dengan 137 kasus.
“Provinsi DKI Jakarta 60 kasus. Ini kalau dibanding hari kemarin terjadi penurunan,” kata Yuri.
Hingga saat ini berarti sudah ada 7.541 kasus positif Covid-19 di ibu kota negara.
Tambahan siginifikan kasus baru juga terjadi di Sulawesi Selatan dengan 44 kasus dan Sumatera Selatan 24 kasus. Sama seperti di Jakarta, tambahan kasus di dua daerah ini juga turun dibanding hari sebelumnya.
Sebagai informasi, wilayah DKI Jakarta menargetkan untuk mengakhiri status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 4 Juni 2020 mendatang. Pasalnya, wilayah itu telah memperpanjang status tersebut dua kali sejak penerapannya pada 7 April 2020 lalu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun mengatakan rencana untuk mengakhiri PSBB itu pun ditembuh lantaran pihaknya melihat tren penurunan warga DKI Jakarta yang positif terjangkit Covid-19.
“Bila kita melakukan kedisiplinan tetap di rumah dua minggu ke depan, Insyaallah setelah dua minggu kita bisa keluar. Insyaallah terakhir PSBB, setelah itu kita bisa kembali berkegiatan dengan kewaspadaan,” kata Anies, Selasa (19/5).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun mengklaim tengah menyiapkan aturan baru jelang penerapan tatatan hidup baru, alias New Normal usai PSBB berakhir. Salah satunya, terkait dengan pembatasan aktivitas sosial warga akan diperkecil di tingkat rukun warga (RW) hingga kelurahan. (mjo/sur)