Home News Kasus Demam Berdarah di Banyumas Tinggi

Kasus Demam Berdarah di Banyumas Tinggi

by Papua Damai
Kasus Demam Berdarah di Banyumas Tinggi

  • Senin, 8 Juni 2020 | 19:45 WIB
  • Penulis:

    • Puji Purwanto

PURWOKERTO, suaramerdeka.com – Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Banyumas hingga Juni 2020 mencapai 209 kasus. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah tahun lalu sebanyak 202 kasus.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Banyumas, Dwi Mulyanto, mengatakan jumlah kasus DBD tertinggi tercatat pada Februari dan Maret. Di dua bulan itu terdapat 57 kasus dan 63 kasus.

“Kalau mengacu grafik maksimal-minimal DBD pola lima tahunan di Banyumas, puncak DBD di bulan Maret,” katanya saat ditemui di kantornya, Senin (8/6).

Lebih lanjut dia mengatakan, jumlah kasus DBD hampir terdapat di seluruh kecamatan. Mengacu grafik DBD per Puskesmas, jumlah kasus paling tinggi terdapat di Puskesmas Jatilawang yaitu 18 kasus, kasus tertinggi kedua di Puskesmas Purwokerto Timur I sebanyak 16 kasus dan Puskesmas Wangon I sebanyak 15 kasus.

Untuk kasus paling sedikit berada di Puskesmas Wangon I, Gumelar dan Sumbang II, masing-masing hanya 1 kasus. Sedangkan di Puskesmas Tambak I dan II serta Cilongok I belum ada kasus DBD.

“Dari jumlah kasus tersebut, penderita DBD yang meninggal ada 6 orang,” kata Dwi Mulyanto.

Adapun langkah untuk mencegah rantai penyebaran kasus DBD maupun chikungunya, Dinas Kesehatan Banyumas rutin melaksanakan fogging di beberapa wilayah yang terdapat kasus DBD dan chikungunya.

Namun demikian, Dinas Kesehatan mengajak masyarakat untuk mengiatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk pencegahan penyebaran DBD dan chikungunya. Kegiatan ini dinilai lebih efektif dibandingkan dengan fogging.

“Kegiatan PSN efektif dilakukan seminggu sekali. Ini harus dilakukan rutin karena penetasan telur nyamuk waktunya 7 hari,” katanya.  

Gerakan PSN juga tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri, namun harus dilaksanakan secara bersama-sama di lingkungan tersebut, sehingga pemberantasan sarang nyamuk lebih optimal.

Sekretaris RT 7 RW 4 Kelurahan Purwanegara, Agus Riyanto mengatakan, di wilayah RT 7 RW 4 kini banyak warga yang terkena chikungunya. Saat ini warga yang diduga terkena chikungunya jumlahnya 16 orang.

Dia menambahkan, di lingkungan warga telah difogging. Rencananya fogging akan dilanjutkan pekan depan. Namun demikian, pengurus RT akan menggalakkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk.



Read More

Related Posts