TIMIKA | Dinas kesehatan Kabupaten Mimika, Papua merayakan Hari Tuberkulosis (TBC) sedunia yang jatuh setiap tanggal 24 Maret .
Perayaan hari TBC sedunia tersebut baru dilaksanakan di Hotel Horison Diana, Kamis (31/3/2022) dengan mengusung tema ‘Investasi Untuk Eliminasi TBC Selamatkan Bangsa’.
Staf Ahli Bidang Ekonomi, Andi Ramli Teru membacakan sambutan Bupati Mimika Eltinus Omaleng mengatakan, tema yang diusung diharapkan menjadi momen yang tepat untuk mengajak keterlibatan multi sektor meningkatkan kampanye dengan menyebar luaskan informasi terkait dengan TB serta mendorong semua pihak untuk terlibat aktif dalam pencegahan dan pengendalian TBC.
Bupati juga berharap, warga menyadari pentingnya investasi sekecil apapun untuk menanggulangi TBC demi pencapaian eliminasi TBC.
Dikatakan, eliminasi TBC bukan hanya tanggungjawab sektor kesehatan saja, tapi semua sektor dan semua kalangan.
“Untuk itu dalam momentum peringatan hari TB sedunia, saya mengharapkan peran kita semua untuk turut terlibat dalam program penanggulangan TB dan menempatkan TBC sebagai masalah yang harus diselesaikan,” katanya.
Dijelaskan, Mimika termasuk dalam tiga Kabupaten di Provinsi Papua dengan jumlah TBC tertinggi. Hal ini mengindikasikan penyakit TB memang telah berkembang di warga secara pasif maupun aktif.
“Selain itu, informasi kepada kita bahwa faskes dan stake holder lain telah memiliki kemampuan untuk mendeteksi penyakit TB sehingga angka temuan kita telah berada di atas dari yang ditargetkan oleh Provinsi Papua,” katanya
Tantangan dalam pengendalian TB bukan hanya menemukan jumlah kasus tapi bagaimana mengobati semua penderita sampai sembuh agar bisa kembali sehat dan hidup berkualitas.
“Angka keberhasilan kita baru mencapai 75 persen dan belum mencapai yang diharapkan yakni 85 persen, dan angka putus pengobatan juga semakin tinggi maupun menunjukan kepada kita penanggulangan TBC di Mimika masih membutuhkan dukungan dari semua pihak,” tuturnya.
Ada beberapa hal yang masih perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan TB serta mempercepat eliminasi TB di Mimika, yaitu perlunya komitmen pelaksana pelayanan, pengambil kebijakan dan pendanaan untuk operasional bahan serta sarana dan prasarana, pentingnya keterlibatan lintas program dan lintas sektor dalam penanggulangan TBC.
Memastikan dapat mengakses layanan TB khususnya di daerah terpencil, lokasi pemukiman padat seperti di asrama, barak, lapas atau hutan, tersedianya tenaga terlatih dan menyiapkan layanan TB dengan strategi melakukan pemantauan, pengamatan serta melakukan pencatatan dan pelaporan.
Melakukan investasi terhadap faktor kesehatan yang lain yang bisa terpengaruh terhadap resiko terjadinya TB secara signifikan seperti HIV, Gizi Buruk, Diabetes, merokok serta semua keadaan yang menyebabkan penurunan daya tahan tubuh, mengobati pasien sesuai standar guna mencegah terjadinya kekebalan ganda kuman TB terhadap obat anti TB.
“Untuk itu memperkuat gerakan temukan, obati sampai sembuh,” katanya.
Dikatakan, Bupati mengimbau kepada seluruh Masyarakat berbagai sektor terkait dan kalangan swasta, dunia usaha dan paling penting adalah pemerintah kampung agar berpartisipasi untuk membentuk dan membiayai kader TBC yang dapat tergerak sebagai pendamping minum obat dan lainnya juga mencegah terjadinya putus minum obat.
Jaminan faskes swasta juga sangat diharapkan melalukan penemuan dan pengobatan pasien TB sesuai standar.
Selain itu pengobatan TB juga sangat penting karena pengobatan yang tidak dapat mengakibatkan timbulnya TB resisten.
“Pengobatan TB resisten obat memakan waktu lama dapat menimbulkan berbagai efek samping serta memerlukan pembiayaan yang berlipat ganda dibandingkan dengan TB sensitif obat. Selain itu juga beban sosial ekonomi pasien, dan negara akan meningkat jika jumlah penderita TB terus meningkat,” ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Papuanesia.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Umum
Kasus TBC di Mimika Masih Tinggi, Pentingnya Investasi Kesehatan
Sumber: [1]