Home News Kehidupan New Normal Akibat Pandemi, Masyarakat Lebih Sadar Kesehatan

Kehidupan New Normal Akibat Pandemi, Masyarakat Lebih Sadar Kesehatan

by Papua Damai
Kehidupan New Normal Akibat Pandemi, Masyarakat Lebih Sadar Kesehatan

Suara.com – Ini Potret Kehidupan New Normal Akibat Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 telah mewabah selama berbulan-bulan lamanya. Hampir seluruh aspek kehidupan terpengaruh akibat adanya wabah virus SARS Cov-2 tersebut.

Pola kehidupan yang berubah akibat pandemi Covid-19 itu sering kali disebut sebagai ‘new normal‘ atau kehidupan normal yang baru.

Ada aspek baik yang sebenarnya bisa dimanfaatkan manusia dari kenormalan yang baru itu.

Ilustrasi cuci tangan. (Shutterstock)
Ilustrasi cuci tangan. (Shutterstock)

“Kita tahu Covid gak bisa kita prediksi kapan selesainya. Selama keadaan masih seperti ini, banyak kebiasaan baru selama pandemi. Kebiasaan baru itu yang kita sebut new normal. Yang paling penting dari kebiasaan baru yang kita adopsi adalah perilaku hidup bersih dan sehat,” kata Medical Expert Combiphar dr. Sandi Perutama Gani dalam virtual media briefing bersama Combiphar, Selasa (19/5/2020).

Perilaku hidup sehat dan bersih, sambungnya,  memang telah diajarkan sejak kecil.

Namun akibat adanya wabah virus corona, manusia jadi semakin perhatian dalam menjaga kesehatan.

Hal itu yang menurut Sandi, akan menjadi salah satu dalam new normal pasca pandemi berakhir.

Bukan hanya itu, Sandi mengatakan new normal itu juga bertujuan untuk mencegah kembali infeksi Covid-19.

Sandi menyampaikan berdasarkan survei McKinsey, wabah virus corona telah menyebabkan orang-orang menjadi lebih memperhatikan kebersihan tangan.

“Imbasnya 85 persen lebih memperhatikan kebersihan tangan. Itu kan simpel sebenarnya. Tapi kenapa kita baru sadar sekarang, baru melakukan sekarang,” papar Sandi.

Perubahan perilaku lainnya, 55 persen orang menjadi lebih sering konsumsi air mineral dan 57 persen lebih banyak makan sayur dan buah. Sedangkan 18 persen menjadi lebih rajin olahraga. Meski olahraga ringan seperti lari atau pun berjemur.

“Hal-hal ini yang nantinya akan kita sebut sebagai new normal,” ucap Sandi.

Selain berguna untuk mencegah infeksi virus corona di kemudian hari, menurut Sandi, new normal akan sangat efektif untuk mencegah penularan penyakit lain. Terutama yang banyak disebabkan penularan melalui tangan.

“Penyakit dan ancaman kesehatan dapat menyebar dengan tidak mencuci tangan. Dua penyakit utama yang ditularkan di tangan adalah diare dan ISPA (flu dan batuk),” ucapnya.

Karenanya, Sandi menyarankan agar gaya hidup bersih dan sehat harus selalu diterapkan meski tidak ada wabah penyakit. Sebab jika pandemi Covid-19 berakhir tetapi manusia kembali pada kebiasaan hidup tidak sehat dan bersih, yang dikhawatirkan bisa menyebabkan gelombang Covid-19 lanjutan.

Read More

Related Posts