TEMPO.CO – Pemerintah Amerika berupaya memenuhi target vaksin virus Corona (COVID-19) siap sebelum akhir tahun. Untuk mencapainya, dalam waktu dekat, Amerika akan menggelar tes besar-besaran untuk menguji prototip vaksin virus Corona yang sudah ada.
Menurut Dokter Larry Corey dari Fred Hutchinson Cancer Centre, yang merancang tes vaksin Corona, kurang lebih akan ada 150 ribu orang dilibatkan dalam tes ini. Beberapa di antaranya adalah mereka yang sudah sempat menjelani tes prototip vaksin virus Corona sebelumnya. Adapun tes akan digunakan untuk menguji apakah vaksin berhasil membentuk antibody untuk melindungi tubuh dari virus Corona.
“Jika tidak ada masalah apapun (terkait ketahanan tubuh), maka kita akan lanjutkan pengembangannya,” ujar Corey sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 23 Mei 2020.
Sebagaimana diketahui, pandemi virus Corona belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda sepenuhnya. Di beberapa negara, pandemi malah mengganas, baik karena pengendalian yang belum maksimal atau sikap pemerintah yang menyepelekannya. Adapun per hari ini, tercatat ada 5,3, juta kasus dan 340 ribu kematian akibat virus Corona (COVID-19) di dunia.
Agar pandemi tidak semakin menjadi-jadi, berbagai pihak sepakat untuk bekerjasama mengembangkan vaksin virus Corona. Kerjasama tersebut mulai dari berbagi data penelitian hingga saling meminjamkan jaringan tes medis mereka. Harapannya, dengan saling terbuka satu sama lain, maka pengembangan vaksin bisa dipercepat dari paling lama 10 tahun menjadi paling lama 1 tahun.
Amerika menamai skema kerjasama tersebut sebagai Operation Warp Speed. Miliaran dollar telah dikucurkan untuk membantu merealisasikannya.
Direktur National Institutes of Health, Dokter Francis Collins, mengatakan bahwa sejumlah mekanisme tes sudah disiapkan. Selain itu, vaksin Corona siapa saja yang akan dites juga sudah ditentukan jadwalnya.
Misalnya, pada Juli nanti, vaksin dari Moderna, Oxford University, serta AstraZaneca, yang akan mendapat giliran pertama untuk dites. Setelah itu, baru vaksin dari Johnson & Johnson, Sanofi, dan Merck & Co yang mendapat giliaran berikutnya.
Untuk mereka yang ingin vaksinnya diikutkan dalam tes, wajib menggelar tes awal terlebih dahulu. Paling cepat, pada libur musim panas ini. Pakar dan penasehat epidemi Pemerintah Amerika, Anthony Fauci, mengatakan tes awal diperlukan untuk memastikan prototip virus tidak memperburuk kondisi subjek sebelum diikutkan dalam tes yang lebih besar.
“Jika gejala panyakitnya memburuk, maka tidak akan diikutkan dalam tes berikutnya,” ujar Fauci menegaskan.
Subjek tes juga akan diambil dari pekerja medis atau mereka yang tinggal di kluster wabah virus Corona. Adapun lokasi tes belum ditentukan. Pemerintah Amerika tidak menutup kemungkinan tes dilakukan di luar negeri, seperti Afrika, di mana wabah virus Corona-nya belum terlalu parah.
ISTMAN MP | REUTERS