Papuanesia.id –
KEEROM– Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marivest) mengirim timnya ke Kabupaten Keerom, Kamis (2/6) untuk melihat persiapan serta memberikan dukungan pengembangan Food Estate khususnya budidaya jagung di Negeri Tapal Batas tersebut.
Kementerian yang dikomandani oleh Luhut Binsar Panjaitan ini mengirimkan Asdep (Asisten Deputi) untuk bertemu dan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Keerom. Asdep Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Sugeng Harmono yang juga sebagai pemimpin rombongan membawa personel dari Kementerian PUPR, Pertanian dan KLHK.
Kemudian dari Pemkab Keerom, hadir Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut, MUP., Wakil Bupati , Drs. H. Wahfr Kosasih, SH, MH., Sekda Trisiswanda Indra. Juga hadir Kepala Balai Wilayah Sungai Provinsi Papua, Nimrot Rumaropen.
Kegiatan diawali dengan kunjungan bersama ke lokasi yang akan menjadi lahan jagung, diantaranya Sawiyatami, Wambes dan Yamara. Dalam kunjungan ini, tim bersama bupati bertemu dengan para tokoh adat dan pemerintah distrik dan kampung.
Tampak diantaranya, Kadistrik Arso Timur dan Kadistrik Mannem. Selain itu nampak beberapa kepala kampung seperti Kepala Kampung Wambes, Wonorejo dan beberapa kepala kampung lainnya. Usai kunjungan lapangan, tim pun melanjutkan dengan rapat koordinasi di Trinity Room, Kantor Bupati Keerom.
Usai kegiatan, Sugeng Harmono, menuturkan, kedatangannya ke Keerom untuk melaksanakan perintah Menko Marivest, guna menindaklanjuti rapat koordinasi pengembangan pangan nasional terintegrasi.
“Setelah ini, kami akan menindaklanjuti kunjungan ini dengan beberapa rapat lintas KL. Temasuk menyusun timeline kegiatan agar program yang telah diamanahkan pimpinan bisa kita laksanakan,”ujarnya.
Sementara itu, Bupati Keerom, Piter Gusbager mengatakan, sebagai pelaksana di lapangan, maka Pemkab Keerom siap melaksanakan program pengembangan food estate tanaman jagung di Keerom.
“Kehadiran Asdep Kemenko Marivest ini kita harapkan ada koordinasi, sinkronisasi dan pengawasan sehingga komunikasi pada level kebijakan dan regulasi yang dikawal. Kita harapkan Keerom juga masuk dalam program nasional sebagai kawasan percepatan dan pengembangan kawasan Food Estate Nasional sehingga mendukug dalan hal regulasi,”harapanya. (eri/tho)
Continue Reading
Sumber: [1]