TEMPO.CO, Jakarta – Beberapa orang terutama anak-anak mungkin pernah mengalami sakit kepala yang disertai hidung berdarah atau mimisan saat terpapar sinar matahari di siang hari. Mengapa ini bisa terjadi?
“Sakit kepala (lalu) mimisan kebanyakan terjadi pada anak-anak. Mungkin karena terlalu sering di luar, kepanasan. Pembuluh darah anak masih rapuh, sakit kepala karena kepanasan, pembuluh darah pecah. Mesti pemeriksaan lebih lanjut,” ujar dokter spesialis saraf di Eka Hospital Cibubur, Yonathan Andrian dalam tanya jawab via daring, Rabu 3 Juni 2020.
Pembuluh darah di kepala cukup sensitif sehingga saat terpapar panas sinar matahari misalnya merespon normal, membesar dan kondisi ini sesekali bisa membuat seseorang sakit kepala. Saat sakit kepala muncul, dapat menjadi tanda dia kelelahan. “Sakit karena pembuluh darah di kepala membesar, (ini) respon normal bisa karena matahari, sesekali bikin sakit kepala. Ini tanda terlalu capek,” kata Yonathan.
Jika mengalaminya, dokter menyarankan pasien beristirahat, mencari tempat teduh lalu melanjutkan kegiatan. Tak ada salahnya memeriksakan kondisi ke dokter terutama jika sakit kepala berulang disertai gejala lain seperti mual dan muntah.
Kemudian, bila sakit kepala yang diderita tanpa disertai mimisan pasien bisa terlebih dulu mencoba memijat bagian yang sakit perlahan, sebelum mengkonsumsi obat pereda nyeri. Namun, jika sakit kepala tak tertahankan, pasien bisa meminum obat pereda nyeri yang biasanya dijual di warung atau apotek, karena cukup aman.
Apabila sakit kepala terlalu sering dan sangat sakit sebaiknya waspada karena ini bisa menjadi tanda bahaya. Segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi Anda. “Kalau gejala sakit kepala terlalu sering, seminggu, sebulan tidak sembuh-sembuh, lalu terlalu hebat rasanya mau pingsan, mungkin seperti ini hanya dirasakan pasien, segera ke rumah sakit (atau periksakan ke dokter),” kata Yonathan.