Home News Kerusuhan Pasca George Floyd Tewas, Begini Kondisi WNI di AS

Kerusuhan Pasca George Floyd Tewas, Begini Kondisi WNI di AS

by Papua Damai
Kerusuhan Pasca George Floyd Tewas, Begini Kondisi WNI di AS

Jakarta, CNBC Indonesia– KJRI Chicago telah berkomunikasi dengan Warga Negara Indonesia (WNI) di area Twin Cities kota Minneapolis dan St. Paul. Hingga Jumat pagi seluruh WNI berada dalam kondisi aman, di tengah kerusuhan yang meluas pasca tewasnya warga kulit hitam George Floyd.

Dalam siaran pers, KJRI Chicago menyatakan telah dan terus menghimbau semua WNI untuk tetap memprioritaskan keamanan dan menghindari daerah kerusuhan, serta mematuhi anjuran dari pemerintah setempat, melalui kanal komunikasi Whatsapp dan media sosial.

Aparat keamanan saat ini terus berjaga-jaga di area “Twin Cities” (kota Minneapolis dan St. Paul) negara bagian Minnesota, Amerika Serikat, setelah area tersebut mengalami peristiwa kerusuhan massal selama 3 hari terakhir.

Tindakan anarkis massa diketahui bermula dari sebuah unjuk rasa warga yang memprotes meninggalnya George Floyd, seorang penjaga keamanan berusia 46 tahun keturunan Afrika-Amerika, diduga akibat tindakan penangkapan oleh empat oknum kepolisian pada hari Senin (25/5).

Unjuk rasa bermula secara damai di area yang berdekatan dengan kantor polisi Third Precinct, yang merupakan tempat berdinas keempat polisi yang menangkap George Floyd, pada Selasa (26/5) sore pukul 16.30 WS dan mengeskalasi pada malam harinya dengan tindakan pelemparan benda-benda ke aparat kepolisian yang berjaga mengamankan unjuk rasa.

Gubernur Minnesota, Tim Walz, hari Kamis siang waktu Chicago (Kamis malam WIB) menetapkan keadaan darurat hingga hari Sabtu (30/5), untuk kawasan Minneapolis, St. Paul, dan sekitarnya. Sebanyak 500 pasukan Garda Nasional telah dimobilisasi dan telah turut serta membantu mengendalikan situasi. Sementara Walikota Minneapolis, Jacob Frey, dan Walikota St. Paul, Melvin Carter, juga menyatakan keadaan darurat lokal untuk kota Minneapolis dan St. Paul.

Presiden Trump juga menyatakan melalui akun media sosialnya bahwa kerusuhan ini menodai kenangan George Floyd.

Keempat polisi yg diduga terlibat dlm kematian George Floyd tersebut diberitakan sudah dipecat dari dinas kepolisian. Namun, yang diiinginkan para pengunjuk rasa dan keluarga George Floyd adalah petugas yang menindih Floyd (Derek Chauvin) ditangkap dan dijatuhi hukuman karena menghilangkan nyawa seorang pria yang tidak melawan saat ditangkap. Sesuai perkembangan, Komisioner Keselamatan Publik Minnesota pada Jum’at siang mengumumkan Derek Chauvin telah resmi ditahan aparat keamanan.

Hari Jumat pagi (29/5), salah satu jurnalis kulit hitam dari CNN, Omar Jimenez, serta 2 kru CNN lainnya ditangkap saat sedang siaran langsung di lokasi. Namun, yang bersangkutan segera dilepas disertai permintaan maaf Gubernur Tim Walz kepada CNN. Situasi dan kondisi di tempat kejadian pada Jumat Pagi waktu setempat sudah mulai berangsur pulih, namun aparat keamanan tetap berjaga-jaga mengantisipasi akan timbulnya kembali aksi-aksi kerusuhan di sekitar tempat kejadian.

[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob)

Read More

Related Posts