Papuanesia.id –
JAYAPURA- Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey mendapat ancaman akan ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Ancaman ini disampaikan oleh juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) Sebby Sembom yang menyampaikan lewat pesan singkat WhatsApp.
Sebby menulis bahwa TPNPB tidak lagi memercayai Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua karena dianggap sebagai agen Badan Intelejen Nasional (BIN).
Sebby menyebut bahwa pihaknya telah melakukan identifikasi dan memiliki bukti – bukti terkait tudingannya.
“Frits Ramandey kami sudah perintahkan siap tembak. Jika masuk wilayah Komnas TPNPB di 34 komando daerah pertahanan maka instruksinya adalah tembak,” kata Sebby, Minggu (11/9).
Perintah ini nampaknya dilatarbelakangi dari statemen Ketua Komnas HAM RI, Taufan Damanik yang menyatakan telah bertemu dengan panglima OPM.
Disini Sebby juga menyatakan bahwa kelompok yang mengklaim sebagai Panglima OPM atas nama Demianus Magai Yogi juga bagian dari agen TNI-Polri.
“Jadi diinstruksikan untuk tembak jika pemimpin Komnas HAM Frits Ramandey masuk dalam wilayah kami. Mereka ini agen negara,” kata Sebby.
Terkait ini Frist Ramandey menyampaikan bahwa pada prinsipnya kelompok TPNPB harus paham bahwa Komnas HAM adalah lembaga negara non departemen yang melaksanakan tugas kemanusian sehingga harus bertemu dengan semua pihak ketika ada konflik yang memakan korban jiwa. Lembaga Komnas HAM di semua negara harus bekerja secara imparsial untuk berbicara bagi penghormatan HAM.
“Komnas HAM RI telah mendapat agreditasi A dalam mekanisme internasional HAM. Itu artinya kerja – kerja yang dilakukan telah memehuni syarat internasional untuk penghormatan HAM. Jadi kalau ada pihak yang mengatasnamakan lembaga atau klompok menyerang Komnas HAM itu sikap yang salah,” kata Frits.
Dikatakan selama ini dalam konflik bila ada korban warga sipil, Komnas HAM selalu mengambil peran penting untuk mengurus, kelompok yang belum tentu telah saling kenal.
“Komnas HAM harus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan berbagai pihak baik pemerintah, TNI, Polri, BIN termasuk kelompok seperti TPNPB, struktur OPM, PDP juga faksi-faksi pro Papua lainnya. Saya pikir saya mengenali Sebby Sembom dan nanti kami komunikasi,” imbuhnya.
Terkait ini Polda Papua masih menunggu laporan resmi. “Kami cek dulu apakah Komnas HAM sudah melapor atau belum untuk langkah selanjutnya,” singkat Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal. (ade/nat)
Continue Reading
Sumber: [1]