Papuanesia.id –
Ketua LMA Port Numbay, George Awi. Foto: Gamel/cepos
JAYAPURA – Persoalan yang dihadapi Danramil Jayapura Utara, Kapt Inf Yubelinus Simbiak terkait selebaran permintaan bantuan minuman kaleng dan air mineral kepada warung – warung ternyata tak hanya direspon oleh Komunitas Sosial Jayapura (Komsos) yang siap pasang badan untuk membela Danramil namun dari pihak adat juga siap melakukan hal serupa. Ini disampaikan Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Port Numbay, George Awi dihadapan sejumlah tokoh agama dan tokoh warga termasuk Kapolresta Jayapura Kota dan jajarannya.
George Awi terang – terangan mengaku tersinggung dengan kondisi yang dialami Danramil apalagi jika akhirnya perwira ini dikenakan sanksi. Ia meminta agar petinggi TNI mempertimbangkan lagi atas sanksi yang akan diberikan. “Sebagai orang Papua saya tersinggung, sangat tersinggung karena apa yang dilakukan Danramil itu tidak terlalu fatal. Tapi dari apa yang dilakukan dengan meminta dukungan jelang hari raya malah dipersalahkan,” kata George Awi di hadapan sejumlah tokoh dalam buka puasa bersama dengan Kapolresta serta jajaran di Dcafe, Holtekam, Jumat (29/4).
Pasalnya yang menjadi pertimbangannya adalah ada orang yang melakukan korupsi hingga miliaran bahkan sampai trilunan namun tidak diblowup dengan berita sedemikian viral bahkan sampai ke Mabes TNI. Mabes TNI sampai memberikan statemen soal apa yang dilakukan Dandim Simbiak. Sementara yang melakukan korupsi tidak sampai terblowup seperti itu. Bahkan tiba – tiba hilang begitu saja informasinya. “Dia (Danramil) anak Papua dan nasrani tapi dia berusaha mencari bantuan yang bukan 100 persen untuk dia melainkan mungkin untuk anggotanya. Bisa juga untuk warga kurang mampu yang ada diwilayahnya yang akan menyambut Idul Fitri tapi malah disalahkan seperti itu. Sampai Mabes TNI ikut bicara, ada apa ini,” cecarnya.
Harusnya justru institusinya dalam hal ini Kodim 1701/Jayapura atau TNI justru mengapresiasi bahwa ada anggotanya yang ingin membantu sesama dengan cara sendiri tanpa harus memberatkan institusinya. “Ini kan justru menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan atau anggaran untuk anggota atau anggaran untuk pembinaan territorial tidak mencukupi atau terbatas sehingga harus mencari dukungan,” tambahnya. Ketua LMA malah menyoroti seharusnya pria yang melaporkan surat tersebut yang diproses sebab ia sendiri tidak dirugikan dari apa yang dilakukan dari surat tersebut namun justru terkesan menyudutkan. “Saya mau katakan tidak perlu terlalu diberi sanksi karena yang dilakukan Dandim adalah untuk kebaikan. Justru yang memposting ini yang harus dicari dan ditanya maksudnya,” imbuhnya.
Irfan Sandy selaku Koordinator Lintas Kejadian Kota Jayapura (LKKJ) juga sependapat. Ia malah mengatakan bahwa selama ini banyak pihak yang terbantu dari kerja kerja Danramil Simbiak saat masih menjabat sebagai Danramil Abe. “Silahkan tanya saja apakah ada yang menyalahkan. Setahu saya selama di Abe dulu beliau banyak membantu orang dan caranya juga sama jadi kami pikir tidak perlu terlalu ditekan sampai – sampai Mabes ikut bicara,” sindir Irfan. (ade)
Continue Reading
Sumber: [1]