Papuanesia.id –
Kota Mojokerto, 11/9 (ANTARA) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong adanya penerapan teknologi pangan salah satunya pada usaha pembuatan makanan onde-onde di Kota Mojokerto supaya bisa bertahan lama.
“Harus ada inovasi pada teknologi pangan yang memungkinkan kudapan legit ini mampu bertahan lebih lama,” katanya di sela meninjau pembuatan Onde-Onde Bo Liem di Kota Mojokerto, Minggu.
Ia mengatakan, onde-onde ini sengaja dibuat tanpa bahan pengawet bertahan sampai tiga hari.”Ini hanya mampu bertahan 3 hari. Karenanya jika dibawa sebagai oleh-oleh relatif harus cepat dikonsumsi. Mungkin teknologi pangan bisa memberikan inovasi agar produk ini bisa bertahan lebih lama meski tanpa bahan pengawet di dalamnya,” ujarnya.
Ia mengatakan, reseller di berbagai titik juga perlu dijajaki untuk membuka kesempatan kerja UMKM lebih banyak lagi karena potensinya besar.”Karena ini sangat legend bagi Mojokerto dan Jawa Timur pada umumnya,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi jajaran Pemerintah Kota Mojokerto yang telah memberikan sentuhan klasik di pusat kota. Karena, upaya tersebut bisa menjadi daya tarik warga ke kota Mojokerto dan tentu menambah daya beli warga terhadap UMKM di Pusat Kota tersebut.”Spotnya di sini keren. Desain gedung di sekitaran pendopo kota Mojokerto sangat instagramable. Saya hadir di Mojokerto sekalian untuk mengeksplorasi keunikan arsitektur, makanan dan minuman serta produk UMKM lokal,” ujarnya.
Saat berkunjung ke Mojokerto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyempatkan diri menikmati dan menyaksikan langsung proses pembuatan Onde-Onde Bo Liem yang berdiri sejak tahun 1929.
“Saya rasa brand Onde-Onde Bo Liem ini sangat legendaris. Karena kalau orang-orang sebut Onde-Onde ya disini (Mojokerto) pusatnya,” katanya.
Meski mudah direplikasi, Gubernur Khofifah menyebut produk Onde-onde Bo Liem ini memiliki kekhasannya tersendiri. Sebab, ragam isian , kenyal dan legitnya onde-onde ini sudah terkenal di penjuru Nusantara.”Sekali lagi produk onde onde Bo Liem ini sangat legend. Tidak hanya di Mojokerto saja tapi di seluruh Indonesia pasti mengenalnya,” ujarnya.
Menurut dia, onde-onde ini memiliki beberapa varian isian yakni kacang hijau, cokelat atau keju yang pulen renyah dan legit.
Selain isiannya yang lezat, onde-onde buatan generasi ketiga keluarga Bo Liem ini mempunyai kulit yang lembut pulen dan gurih bertaburkan wijen. Sebab adonannya menggunakan tepung ketan berkualitas dicampur gula pasir dan garam. Wijen yang digunakan pun diimpor dari India sehingga wangi semerbak.“Meski banyak variannya, yang klasik (isian kacang hijau) tetap yang paling asyik menurut saya,” ujarnya.(Pewarta : Indra Setiawan; Editor : Triono Subagyo)
Continue Reading
Sumber: [1]