SURYA.CO.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menanggapi soal mal-mal di Kota Surabaya masih tetap buka saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Surabaya.
Menurutnya, mal buka atau tutup selama PSBB Surabaya adalah kewenangan Pemkot Surabaya.
Di sisi lain, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma mengungkapkan penyebab kenapa kasus Corona atau COVID-19 di Kota Surabaya masih tinggi, tertinggi di Jatim.
Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin PNF, Professor Choirul Anwar Nidom, juga membeberkan faktor-faktor yang menyebabkan kasus Virus Corona di Surabaya dan Jatim masih tinggi.
• Mulai Besok, Siswa di Jatim Mulai Mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar
• BERITA Surabaya Hari ini Populer: Risma Pamit dan Khofifah Ungkap Fakta Kisruh Mobil PCR Dialihkan
• Setelah Risma Marah Mobil PCR Dialihkan, BIN Bantu 120.000 Masker Nonmedis, Menkes & BNPB Berkunjung
• Khofifah Blak-blakan Soal Mobil PCR yang Membuat Risma Marah, Alasan Dikirim ke Tulungagung
• Temui Gubernur Khofifah, Kepala BNPB dan Menkes Bawa Plasma Penyembuh Pasien Covid-19
Seperti diketahui, hingga Selasa (2/6/2020), Surabaya masih menjadi pusat penyebaran Virus Corona di Jawa Timur.
Meski demikian, mal di Surabaya masih dibuka di tengah kebijakan PSBB Surabaya.
Dilansir TribunWow.com (jaringan Surya.co.id) dari channel YouTube Apa Kabar Indonesia TVOne pada Senin (1/6/2020), Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa pembukaan mal itu kewenangan Pemerintah Kota Surabaya.
“Setahu saya memang di Surabaya tidak pernah tutup malnya bahwa itu kewenangan Kota bukan kewenangan Provinsi,” ujar Khofifah.
Lalu, Khofifah membandingkan PSBB di Surabaya dan Malang.
Berbeda dengan Surabaya, Malang justru telah menutup mal kecuali toko-toko penting.