Papuanesia.id –
SENTANI- Ribuan warga yang tergabung dalam aliansi warga adat Nusantara mengikuti kegiatan kongres warga adat nusantara ke-6 di Sentani Kabupaten Jayapura, Senin (24/10) kemarin.
Pembukaan kegiatan kongres warga adat Nusantara ini diawali dengan kegiatan kirab budaya yang merupakan rangkaian dari kegiatan hari ulang tahun kebangkitan warga adat yang ke-9 di Kabupaten Jayapura.
Ribuan warga adat dari berbagai daerah di Indonesia ikut memeriahkan kirab budaya tersebut. Selain itu juga dihadiri oleh perwakilan Sekjen warga adat internasional dari negara Malaysia, Filipina, Nepal dan Kamboja
Pada momen ini warga adat tersebut menampilkan seni budaya masing-masing mulai dari pakaian adat dan tari-tarian adat.
Meski sempat diwarnai hujan di awal kegiatan itu namun sama sekali tidak menyurutkan semangat dari ribuan warga adat yang hadir pada saat itu.
Diketahui, Kegiatan Kirab Budaya ini dilepas langsung oleh bupati Jayapura Mathius Awoitauw dari lapangan makam Theys Sentani. Selanjutnya mereka bergerak jalan beriringan menuju stadion SBY yang jaraknya sekitar 1,2 kilometer dari Lapangan Theys. Kirab Budaya Nusantara ini merupakan bagian dari pembukaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke-VI yang berlangsung dari 24 – 30 Oktober.
Ketua umum panitia KMAN VI, Mathius Awoitauw mengatakan, 2.400 warga adat dengan corak daerahnya masing-masing ambil bagian dalam kongres warga adat kali ini.
Sementara itu, pembukaan kegiatan kongres warga adat Nusantara keenam dan peringatan Hari Kebangkitan warga adat Kabupaten Jayapura yang ke-9 terpusat di lapangan stadion Barnabas Youwe Sentani.
Sebanyak 250 kelompok penari adat Papua dari sejumlah dewan adat suku di Kabupaten Jayapura dilibatkan mulai dari kegiatan Kirab Budaya sampai pada pergelaran tarian kolosal pada saat momen peringatan kebangkitan warga adat yang ke-9 tahun di Sentani Kabupaten Jayapura itu.
Mathius Awoitauw mengatakan, dalam momen Kongres Masyarakat Adat Nusantara yang ke VI di Tanah Tabi kali ini, ada 14 Kampung adat telah menerima kodefikasi Kampung Adat, dan 38 Kampung lainya dalam proses mendapatkan kodefikasi.
“Kita akan memberikan kontribusi besar untuk kejayaan indonesia. Selamat merayakan hari kebangkitan adat dan ada Festival Danau Sentani juga selamat kongres warga adat VI di wilayah adat Tabi selama 1 minggu kedepan.”ungkap Mathius.
Ribuan warga adat memenuhi Tribun penonton di Stadion Barnabas Youwe saat mengikuti kegiatan pembukaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke-6
Sementara itu Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Ruka Simolinggi mengapresiasi kesiapan tuan rumah dalam kongres ini. Kegiatan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke VI itu dibuka langsung oleh Ruka Simolinggi didampingi Mathius Awoitauw ditandai dengan membunyikan alat musik fuu.
Dalam sambutannya, Ruka mengatakan yang perlu didorong dalam kegiatan kongres warga adat nusantara yang ke-6 itu adalah adalah Undang Undang warga adat yang sampai saat ini belum disahkan oleh DPR RI. Kemudian hal lain yang perlu disuarakan adalah terkait dengan upaya penghentian perampasan wilayah adat warga adat. Menghentikan kekerasan dan kriminalisasi terhadap warga adat, karena menurutnya sampai saat ini masih banyak sekali kriminalisasi terhadap warga bahkan termasuk warga yang hadir pada kesempatan itu.
“Negara perlu memastikan UU warga adat itu segera disahkan yang sudah sejak tahun 2014 dan isinya pun harus sesuai aspirasi warga adat,”kata Ruka.
Kongres warga adat kali ini adalah Kongres warga adat ke-6, tuan rumah Papua di wilayah adat Tabi diputuskan Pada kongres ke-5 5 tahun yang lalu di Medan.
Dalam Kongres ke 6 yang akan berlangsung mulai dari tanggal 24 hari ini dan akan berakhir di 30 Oktober nanti juga akan memutuskan kongres ketujuh yang akan dilaksanakan 5 tahun yang akan datang.
Diketahui setelah pembukaan kegiatan kongres warga adat ini sejumlah delegasi warga adat ini melakukan dialog di lapangan stadion SBY itu. (roy/wen)
Continue Reading
Sumber: [1]