Papuanesia.id –
* Kelompok Egianus Kogoya Mulai Terdesak
JAYAPURA-Setelah pekan lalu dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nabire berhasil ditangkap dimana salah satunya Toni Tabuni, satu anggota KKB dilaporkan tewas tertembak, di Ilaga, Kabupaten Puncak, Minggu (3/4).
KKB yang tewas tertembak setelah melakukan kontak tembak dengan tim Gakkum Satgas Damai Cartenz di Ilaga, diketahui bernama Aliteu Kogoya (34). Pria yang tinggal di Kampung Nipuralome ini tewas tak jauh dari Tugu Ilaga sekira pukul 16.12 WIT.
Dari tangan korban diperoleh senjata api, pistol kaliber 45. “Untuk kejadian di Ilaga terjadi ketika Satgas Gakkum Damai Cartenz melakukan pemetaan dan secara kebetulan bertemu dengan tersangka hingga terjadi kontak tembak. Saat itu juga tim Gakkum Satgas Cartenz berhasil melumpuhkan yang bersangkutan,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Papua, Kombes Pol Faisal Ramadhani kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (4/4).
Dikatakan dari barang bukti yang ditemukan, polisi masih mencari nomor seri senjata yang dikuasai Aliteu. Apakah masuk dalam data base daftar pencarian barang yang hilang atau bukan.
Namun menurut Kombes Faisal, Aliteu dipastikan bagian dari pasukan KKB pimpinan Numbuk Telenggen.
Setelah tewas, jenazah kemudian diserahkan ke keluarga dan informasi terakhir jenazah sudah dimakamkan.
Sementara untuk keterlibatan Aliteu ini dikatakan polisi masih menelusuri aksi mana saja yang sudah dilakukan selama menjadi anggota KKB. “Tapi kalau ia masuk dalam keanggotaan KKB, itu sudah pasti. Ia merupakan anggota KKB pimpinan Numbuk Telenggen. Dimana KKB pimpinan Numbuk ini dalam beberapa kejadian termasuk di bandara, penembakan 3 rekan TNI dan beberapa aksi lainnya. Ia punya peran yang sangat kuat dan kami sedang dalami ia terlibat dari aksi mana saja,” bebernya
Data lain menyebut jika Aliteu ini pernah terlibat dalam aksi pembakaran rumah warga di seputaran Tower Telkomsel pada 20 Februari tahun 2022 lalu.
Disinggung soal keberadaan KKB di dalam Kota Kenyam, Kabupaten Nduga, Faisal memastikan ada sesuatu dan yang ingin dicari tahu.
“Kami juga sedang mencari tahu ada apa ia di dalam kota. Tetapi yang jelas ada yang ia pantau. Hingga Sabtu malam hingga jelang sahur sekira pukul 02.30 WIT kelompok Egianus masih melakukan penyerangan ke Kenyam dan kami melakukan balasan,” ucap Faisal.
Faisal menyebutkan posisi Egianus kini sedang terdesak. Dari kontak tembak yang cukup intens ini dikatakan bahwa posisi Egianus kini cukup terdesak dan dari laporan yang diterima tercatat ada 1 korban dari KKB dan 4 orang yang belum diketahui keberadannya.
Polisi memastikan tidak akan mundur dan tinggal menunggu waktu untuk melumpuhkan Egianus. Kombes Faisal berharap dari kontak tembak ini kelompok Egianus akan kembali berpikir untuk berulah di Kenyam. Sebab saat ini TNI-Polri sudah bersatu dan secara taktis akan terus melakukan antisipasi kegiatan gangguan keamanan yang dilakukan kelompok ini.
Sementara disinggung soal antisipasi aksi balasan, menurut Faisal Kapolda sudah memerintahkan seluruh Kapolres di daerah konflik seperti Intan Jaya, Puncak, Nduga, Yahukimo dan Pegunungan Bintang untuk lebih cermat memetakan strategi penanganan aksi – aksi KKB.
Polda mencatat kelima Polres ini merupakan sasaran utama Operasi Damai Cartenz untuk menyusun sistem kota sehingga paling tidak keberadaan kelompok yang ada di lima kabupaten ini bisa diantisipasi atau dicegah lebih dalam untuk melakukan kekerasan kepada warga umum maupun TNI-Polri. “Kami sedang melakukan penyusunan sistem pengamanan (Sispam) sehingga kami lakukan mapping untuk menjaga kota – kota yang ada di lima daerah tersebut mulai dari Sugapa, Ilaga, Kenyam, Dekai dan Oksibil,” pungkas Dirkrimum. (ade/nat)
Continue Reading
Sumber: [1]