Biak (PAPUANESIA.ID) –
Kehadiran 60 tahun pengabdian Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di Tanah Papua telah berkontribusi nyata mencetak sumber daya manusia anak asli orang Papua (OAP) melalui pelayanan pendidikan dasar hingga ke pelosok kampung.
Keberadaan YPK mengelola 862 satuan pendidikan TK hingga SMA/SMK dengan jumlah siswa sebanyak 84.854 siswa bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan amanat UUD 1945 dan menata budaya orang asli Papua.
Misi Pekabaran Injil dan pendidikan di Tanah Papua merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sebagai tugas pelayanan mencerdaskan anak di Papua.
Pada awal Pekabaran Injil masuk di Tanah Papua pada 5 Februari 1855 di Pulau Mansinam Manokwari, Provinsi Papua Barat juga diletakkan dalam suatu tatanan pendidikan.
Dan pada 8 Maret tahun 1962 secara formal GKI di Tanah Papua mengembangkan pendidikan sebagai misi dari Pekabaran Injil dengan berdirinya Yayasan Pendidikan Kristen.
Sesuai dengan pandangan gereja YPK di Tanah Papua hadir untuk membebaskan manusia dari ketertinggalan.
Hingga saat ini eksistensi YPK akan terus berkiprah hingga di pesisir pantai dan pelosok kampung di lembah pegunungan Papua untuk membangun dan mencerdaskan anak orang asli Papua.
Kehadiran Yayasan Pendidikan Kristen sampai saat ini di tengah kenyataan persaingan yang semakin kompetitif juga terpanggil untuk terus berkiprah dalam dunia pendidikan guna memberikan nilai-nilai yang positif sebagai bagian dari suatu kemajuan bangsa.
“Jika dahulunya YPK semakin ditantang dan sampai saat ini masih berdiri serta melakukan pendidikan secara eksis di usia yang ke–60. Saya berharap di tengah tantangan yang semakin global, YPK harus terus menata pendidikan menuju ke arah yang lebih baik dan bermutu khususnya di Tanah Papua,” kata Staf Ahli YPK Papua Max Karo.
Menurut Max, YPK adalah salah satu yayasan pendidikan tertua di Tanah Papua dan merupakan partner kerja pemerintah yang terus menerus melahirkan generasi penerus bangsa.
Di usianya ke-60 tahun, YPK Papua diharapkan mampu memenuhi sasaran pendidikan ke depan agar menjadi yayasan yang kuat, akuntabel dengan sistem manajemen organisasi yang efektif dan efisien.
Dikatakan Max Karo, lembaga YPK adalah satu yayasan yang menyelenggarakan pendidikan di Tanah Papua sejak misi Pekabaran Injil dimulai karena sebagai peletak awal landasan pembangunan SDM Papua.
YPK miliki peran penting dalam peradaban kehidupan OAP. Sebab para misionaris hadir di Tanah Papua tak hanya mengajar, mendidik dan membimbing OAP serta membentuk mental karakter OAP.
“YPK sejak dulu hingga kini banyak menghasilkan generasi anak-anak Papua yang pintar dan berkarakter,” ujarnya.
Evaluasi layanan YPK
Ketua Badan Pekerja Am Sinode GKI di Tanah Papua Pendeta Andrikus Mofu mengharapkan, peringatan 60 tahun YPK menjadi sarana evaluasi terhadap pelayanan program pendidikan yang dilakukan YPK kepada anak-anak di Tanah Papua.
Sebagai lembaga YPK, menurut Pendeta Andrikus, hendaknya melakukan evaluasi dan berbagai kegiatan program yang telah dilaksanakan maupun belum.
Sebab dengan demikian, lanjutnya, ke depan nantinya semua program kerja yang telah direncanakan dapat dikerjakan dengan baik.
“Jika dari hasil evaluasi penilaian ditemukan ada sekolah YPK yang tidak berfungsi melayani pendidikan anak maka sekolah bersangkutan bisa saja ditutup karena tak mendukung,” katanya.
Ia mendorong, pendidikan anak di YPK agar ke depannya lebih berkualitas terutama sekolah Kristen yang dikelola yayasan.
“Jadi anak di lingkup YPK diajarkan berdoa dari berangkat ke sekolah sampai ke kembali ke rumah, jadi ditanamkan sejak duduk di bangku sekolah,” katanya lagi.
Peringatan ini, lanjutnya, menjadi proses menuju suatu perubahan untuk meningkatkan iman dan kepercayaan kepada Tuhan guna mewujudkan kehidupan yang semakin damai dan sejahtera untuk menuju keselamatan yang kekal dan abadi nanti.
Dukungan Pemkab Biak
Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap menegaskan, selama 60 tahun pelayanan YK di Tanah Papua telah memberikan kontribusi nyata dalam bidang sumber daya manusia.
Dengan layanan pendidikan yang terus dilakukan YPK, menurut Bupati Herry Naap, maka Pemkab Biak Numfor sangat mendukung dan membantu pengembangan sekolah di berbagai jenjang pendidikan anak Papua.
“Pemkab Biak Numfor akan mendukung penuh program YPK dalam upaya meningkatkan pendidikan sumber daya asli orang Papua,” katanya.
Bupati Herry Naap, YPK sebagai organisasi pendidikan juga menjadi mitra pemerintah daerah dalam mencerdaskan anak asli orang Papua di Kabupaten Biak Numfor.
Adanya tantangan untuk mengembangkan organisasi YPK, menurut Bupati Herry Naap, diperlukan sosok pemimpin organisasi yang mau bekerja melayani pendidikan anak-anak putra asli orang Papua.
Lembaga Pendidikan yang dikelola YPK di Tanah Papua, menurut Bupati Herry Naap, banyak tersimpan harapan untuk masa depan anak-anak asli Papua.
“Sehingga pemkab Biak Numfor terus menjadikan YPK sebagai mitra pemerintah daerah untuk membangun sumber daya manusia OAP yang religius, berkarakter dan cerdas,” ujarnya.
Eksistensi pelayanan YPK di Tanah Papua terus berjalan meski dalam perjalanan penuh tantangan dan berliku namun misi suci lembaga YPK memberikan spirit untuk pelayanan kepada warga Papua.
Sumber: [1]