MANOKWARI, Papuanesia.id – Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Desain Komunikasi Visual (DKV) Raja Ampat, Papua Barat membuat wayang dari bahan batang pohon sagu. Karya tersebut sebagai perpaduan budaya Suku Jawa dengan hasil alam setempat.
Kepala SMK DKV Jajang Kusnara mengatakan, wayang sagu yang dibuat oleh siswanya tersebut sebagai pembuktian bahwa SMK bisa berkarya.
“Wayang sagu ini dibuat oleh siswa-siswi kami. Tahun 2019 namanya wayang Papua, sebelum diubah menjadi wayang sagu,” ujar Jajang saat di konfirmasi dari Manokwari, Senin (27/6/2022).
Dia menjelaskan, latar belakang pembuatan wayang sagu karena di wilayah itu banyak terdapat pohon sagu. Bagi warga Papua, sagu tidak hanya diambil sari patinya untuk makanan pokok, tapi daun, batang sagu, juga memiliki aneka fungsi untuk mendukung kehidupan warga.
“Sagu juga bisa dimanfaatkan sebagai hasil karya yang memiliki nilai jual dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Papua,” ucapnya.
Pembuatan wayang dari bahan batang pohon sagu itu, kata dia secara tidak langsung memperkenalkan budaya, seni dan kehidupan warga Papua ke berbagai pelosok. Dia menilai, tidak saja dalam negeri, tapi juga ke mancanegara, mengingat Raja Ampat merupakan salah satu daerah tujuan wisata andalan Indonesia.
“Wayang Sagu memberikan banyak kesempatan orang untuk berkarya dan bekerja, mulai dari memahat, membentuk rupa wayangnya, menjahit pakaian wayang, dan pementasan pagelaran wayangnya,” katanya.
Editor : Kurnia Illahi
Sumber: [1]