AP/Evan VucciPresiden Donald Trump tiba di panggung untuk berbicara pada kampanye di BOK Center, Sabtu, 20 Juni 2020, di Tulsa, Oklahoma.
OKLAHOMA, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada pidato rapat umum pemilihan umum pertamanya di Tulsa, Oklahoma pada Sabtu (20/6/2020) mengatakan virus corona adalah penyakit yang punya banyak nama dalam sejarah.
“Aku bisa menamainya Kung-flu,’ ujarnya sebagaimana dilansir The Independent.
Sekali lagi, Presiden AS itu menyalahkan China atas wabah yang telah membunuh lebih dari 450.000 orang di dunia dan menginfeksi lebih dari 8.5 juta orang dengan menyebutnya Kung Flu.
Baca juga: 6 Staf Pengatur Kampanye Trump Positif Covid-19
Trump sebelumnya telah berulang kali menyalahkan China atas wabah virus corona yang berasal dari China tengah, Wuhan, Provinsi Hubei akhir tahun lalu. Dia juga menuduh Beijing telah menutup-nutupi wabah ini.
Pemerintahan Trump mendeskripsikan virus corona dengan istilah Wuhan Virus, mengacu pada tempat asal terjadinya virus pertama kali.
“Aku bisa menyebut Kung Flu. Aku bisa memberi 19 nama berbeda. Banyak yang sebut itu virus dan flu. Apa bedanya. Sepertinya kita punya 19 atau 20 versi nama,” ujar Trump.
Baca juga: Trump Perintahkan Tes Virus Corona Diperlambat
Kung Flu, adalah sindiran terhadap China, yang punya seni beladiri Kung Fu.
Berdasarkan sumber catatan Johns Hopkins, penularan virus corona telah menginfeksi lebih dari 8.5 juta orang dan membunuh lebih dari 450.000 orang di seluruh dunia.
Amerika Serikat merupakan negara paling terdampak dengan kasus infeksi mencapai 2.2 juta dan lebih dari 121.000 total kematian menurut Worldometer.
Baca juga: Putin Tak Anggap Trump sebagai Ancaman
Virus corona pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China akhir tahun lalu. Akibat wabah yang telah mengglobal itu, perekonomian dunia anjlok.
Para ilmuwan telah berlomba-lomba menemukan vaksin mau pun obat untuk pasien dengan virus corona.
Ada pun Trump yang saat ini telah berusia 74 tahun sedang mengusahakan agar terpilih kembali menjadi presiden Amerika Serikat yang kedua kalinya melawan Joe Biden (77) kandidat dari Partai Demokrat yang sebelumnya menjadi wakil presiden Barack Obama.
Baca juga: Viral Video Balita Rasis, Trump Rupanya Manipulasi Video