Home News LAPAN Bicara Soal Bulan Purnama dan Banjir Rob di Utara Jawa

LAPAN Bicara Soal Bulan Purnama dan Banjir Rob di Utara Jawa

by Papua Damai
LAPAN Bicara Soal Bulan Purnama dan Banjir Rob di Utara Jawa

Jakarta, CNN Indonesia — Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengatakan fase Bulan Purnama saat terjadi Gerhana Bulan Penumbra pada Sabtu (6/6) dini hari bukan penyebab utama banjir rob yang terjadi di utara Jawa dan Jakarta Utara.

Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN Rhorom Priyatikanto mengatakan  pasang tinggi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir akan tetap terjadi meski tidak ada gerhana bulan.

“Saat ini [Bumi] lebih dekat dengan bulan purnama, dan ada pengaruh dari Bulan. Tapi tidak bisa serta-merta menjadi penyebab pasang surut,” kata Rhorom saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (9/6).

Rhorom lebih lanjut menjelaskan pasang surut memang selalu maksimum saat bulan purnama atau bulan baru karena dampak akumulatif gaya pasang surut dari Bulan dan Matahari.

Rhorom mengatakan pada 3 Juni lalu, Bulan berada di titik terdekatnya dengan Bumi. Kala itu, pasang surut lebih tinggi dari rata-rata. Akan tetapi, ia meragukan bahwa gerhana Bulan menjadi satu-satunya penyebab tingginya pasang surut.

“Beberapa bulan lalu saat supermoon, pasang surut yang terjadi kurang lebih sama besarnya. Tapi, apakah ada banjir seperti saat ini? Sepertinya tidak,” ujar Rhorom.

Beberapa waktu lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan semua daerah mengalami banjir rob saat pasang. Sebab, setiap daerah memiliki ambang batas air yang berbeda.

Kepala Bidang Informasi Meteorologi Maritim Eko Prasetyo mengatakan kemungkinan banjir rob semakin meningkat ketika curah hujan ekstrem dikombinasikan dengan pasang maksimum.

Tidak hanya di musim hujan, Eko mengatakan pasang sudah biasa terjadi setiap hari. Ia mengatakan sesungguhnya pasang surut maksimum dapat terjadi dua kali dalam sebulan. Yaitu pada awal/akhir dan pertengahan bulan hijriah.

“Walau tidak hujan pun dapat terjadi banjir rob jika tinggi pasang sudah melewati ambang batas pasang surut normal,” ujar Eko.

Sebelumnya, BMKG memprediksi banjir pesisir atau rob akan kembali melanda perairan utara Pulau Jawa pada awal Juni 2020.

Selain itu, banjir pesisir atau rob turut menggenangi kawasan Perumahan Pantai Mutiara, Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, Minggu (7/6). Ketinggian rob yang merendam kawasan elite itu hingga pukul 09.00 WIB sekitar 20 sampai 40 sentimeter (cm). (jnp/eks)

[Gambas:Video CNN]

Read More

Related Posts