Papuanesia.id –
Kepala Balai Provinsi Papua Drs. Muhammad Muis. Foto: Imelda/cepos
JAYAPURA – Tanah Papua memiliki 425 bahasa daerah kedua terbanyak di Indonesia. Untuk terus melestarikan bahasa-bahasa di tanah Papua, Balai Bahasa Provinsi Papua melakukan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) yang sudah diluncurkan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tanggal 22 ferbruari 2022 yang lalu.
Kepala Balai Provinsi Papua Drs. Muhammad Muis mengatakan tujuan revitalisasi bahasa daerah ini dilakukan agar bahasa-bahasa daerah tidak mengalami kepunahan.
“RBD ini berlangsung di 12 provinsi termasuk provinsi kita . Dan rencananya akan di langsungkan tanggal 7-9 Juli di hotel suni Abepura. Bahasa Papua yang akan di revitalisasi ini ada 7 yaitu bahasa Sentani, Biak, Kamoro, bahasa Merauke, Tobati, dan bahasa di kabupaten Sarmi,” jelasnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (1/6)
Lanjutnya, selain RBD balai bahasa Provinsi Papua juga melakukan inventarisasi kosakata budaya dalam bahasa daerah. Tujuan lainnya dilakukan hal ini agar bahasa daerah di Papua bisa menjadi unsur untuk kosakata bahasa indonesia dan masuk dalam KBBI .
Selain itu, balai bahasa provinsi Papua juga memiliki kegiatan lainnya seperti kegiatan literasi, pemilihan duta bahasa hingga pengujian KBI uji kemahiran berbahasa Indonesia.
Sementara itu, analisis data dan istilah Normawati, mengatakan balai bahasa sudah tidak lagi melakukan penelitian-penelitian terkait bahasa dan sastra.
“Kalau penelitian itu sudah di ambil alih oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Tahun tahun sebelumnya penelitian itu kita bukukan dan kami terbitkan. Tapi saat ini penelitian itu sudah diambil alih oleh BRIN,” ujarnya. (CR-268)
Continue Reading
Sumber: [1]