KOMPAS.com – China telah menyelesaikan uji klinis (uji coba ke manusia) tahap awal untuk vaksin SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19.
Hasilnya, vaksin cukup aman dan efektif bagi manusia, karena para peserta penelitian menunjukkan pembentukan antibodi Covid-19.
Vaksin bernama Ad5-nCoV itu dikembangkan oleh Beijing Institute Biotechnologies dan perusahaan bioteknologi asal China, CanSino Biological.
Ini merupakan salah satu vaksin virus corona yang memasuki percobaan pada manusia di Maret 2020.
Baca juga: Seberapa Penting Vaksin untuk Hentikan Pandemi Covid-19?
Dilansir Live Science, Sabtu (23/5/2020), vaksin Ad5-nCoV menggunakan versi yang lebih lemah dari virus flu biasa, yang menginfeksi sel manusia tetapi tidak menyebabkan penyakit.
Versi flu biasa ini digunakan untuk mengirimkan fragmen materi genetik dari SARS-CoV-2.
Materi genetik ini memberikan instruksi untuk membuat “protein lonjakan” di permukaan SARS-CoV-2.
Idenya adalah sistem kekebalan tubuh seseorang akan menciptakan antibodi terhadap protein lonjakan, yang akan membantu melawan virus corona jika seseorang terkena virus tersebut.
Hasil studi uji klinis tahap awal tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal The Lancet pada 22 Mei 2020.
Uji coba dilakukan pada 108 orang berusia 18-60 tahun yang dalam kondisi sehat.
Peserta dibagi menjadi tiga kelompok yakni yang menerima dosis rendah, menengah, dan tinggi.
Hari ke-28 setelah vaksinasi, para peserta tersebut menunjukkan beberapa tingkat kekebalan terhadap virus. Hampir semua peserta telah mengembangkan antibodi yang terikat pada SARS-CoV-2.
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Beberapa Orang Menolak Vaksin?
Sementara sekitar setengah dari peserta dalam kelompok dosis rendah dan menengah, serta tiga perempat dari peserta dalam kelompok dosis tinggi mengembangkan “antibodi penawar,” yang mengikat dan menonaktifkan virus untuk mencegahnya menginfeksi sel.