Papuanesia.id –
JAYAPURA-Stok obat malaria memang banyak kosong di Puskesmas, namun untuk di apotek sejauh ini masih ada. Dan dalam membeli obat malaria di apotek juga tidak boleh sembarangan harus ada resep dokter, bahkan ada juga apotek yang tidak menjualnya hanya digunakan untuk mengobati pasien yang menjadi peserta BPJS Kesehatan.
Stela selaku apoteker /penanggung jawab farmasi di Apotik Ulfa Farma mengakui, untuk ketersediaan obat malaria masih ada, namun obat malaria hanya diberikan kepada pasien BPJS Kesehatan yang memeriksakan diri di tempat prakteknya. Sedangkan untuk warga yang membeli obat malaria menggunakan resep dokter tetap dibatasi, tidak bisa asal diberikan begitu saja, karena pihaknya juga dibatasi dalam penggunaan obat malaria.
“Kami masih memiliki obat malaria, tapi obat malaria kami berikan kepada pasien yang menjadi peserta BPJS Kesehatan, kalau pembelinya orang umum dan menggunakan resep dokter bisa kami layani tapi terbatas,”katanya, Rabu (22/6).
Diakui, selama ini pembelian obat malaria memang selalu ada dan jika ada informasi obat malaria stoknya kosong di Puskesmas, pihaknya tidak tahu sama sekali, hanya saja memang yang beli obat malaria pasti ada.
Hal senada juga dikatakan, Meli Apoteker di Apotek Mekar Sari, Entrop, Meli mengaku, memang untuk stok obat malaria masih ada, tapi yang beli obat malaria tetap harus pakai resep dokter tidak diperjualbelikan bebas. Dan memang akhir- akhir ini permintaan obat malaria cukup banyak khususnya yang pil biru (DHP) obat malaria karena rata- rata setiap penyakit malaria diberikan obat pil biru ini yang paling banyak. Dan dalam pemberian obat malaria juga harus disesuaikan resep dokter maupun umur dan berat pasien, jadi dalam pemberian obat malaria tidak bisa sembarangan.
Tapi, jika stok obat malaria kosong di Puskesmas tentu bisa di dapat di apotek yang penting ada resep dokternya ataupun tersedia di rumah sakit jika warga berobat di rumah sakit.(dil/tri).
Continue Reading
Sumber: [1]