Home News Masuk Jakarta Tanpa SKIM, 4 Warga Lenteng Agung Karantina Mandiri, Rumah Dipasang Stiker

Masuk Jakarta Tanpa SKIM, 4 Warga Lenteng Agung Karantina Mandiri, Rumah Dipasang Stiker

by Papua Damai
Masuk Jakarta Tanpa SKIM, 4 Warga Lenteng Agung Karantina Mandiri, Rumah Dipasang Stiker

Petugas gabungan memeriksa kendaraan di gerbang tol Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (28/5/2020). Selama operasi pemeriksaan kepada masyarakat dari luar Jabodetabek yang ingin masuk ke Jakarta diharuskan menunjukkan SIKM, berdasarkan peraturan gubernur (Pergub) Nomor 47 Tahun 2020 yang mewajibkan membawa SIKM sebagai syarat memasuki wilayah Jakarta.GARRY LOTULUNGPetugas gabungan memeriksa kendaraan di gerbang tol Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (28/5/2020). Selama operasi pemeriksaan kepada masyarakat dari luar Jabodetabek yang ingin masuk ke Jakarta diharuskan menunjukkan SIKM, berdasarkan peraturan gubernur (Pergub) Nomor 47 Tahun 2020 yang mewajibkan membawa SIKM sebagai syarat memasuki wilayah Jakarta.

JAKARTA,KOMPAS.com – Empat warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan, diketahui lolos dari pos penyekatan saat memasuki wilayah Jakarta tanpa memiliki memiliki surat izin keluar masuk ( SIKM).

Mereka kembali ke Ibu Kota setelah Lebaran di kampung halaman di Tegal.

Lurah Lenteng Agung Bayu Pasca Soengkono memastikan keempat warga tersebut menjalani karantina mandiri di rumah selama 14 hari.

Baca juga: Masih Bingung soal Surat Izin Keluar Masuk Jakarta? Ini Segala Info tentang SIKM

Langkah itu untuk memastikan apakah mereka terinfeksi Covid-19 atau tidak.

“Kita bawa stiker untuk ditempel di rumah mereka. Menandakan saja kalau sedang dikarantina mandiri dan warga setempat juga akan mengawasi mereka,” uca dia saat dikonfirmasi, Kamis (28/5/2020).

“Jika ketahuan keluar, akan kita bawa ketempat karantina tingkat kecamatan,” tambah dia.

Bayu menjelaskan, tiga orang yang berprofesi pedagang nasi goreng tinggal di satu kontrakan.

Baca juga: 171.046 Kendaraan Menuju Jakarta Dalam 3 Hari Arus Balik Lebaran

Sementara seorang lain yang berprofesi pedagang cilok tinggal di rumah lain.

Bayu mengaku, awalnya mendapat kabar dari pihak RT dan RW bahwa empat orang tersebut baru sampai rumah setelah kembali dari kampung halaman di Tegal.

“Jadi infonya dia nyampenya kemarin pagi. Saya bilang cek dulu punya SIKM ngga? Kalau  punya sih enggak masalah,” kata Bayu.

Ketika diperiksa, keempatnya mengaku tidak punya SIKM, dokumen wajib untuk masuk Ibu Kota.

Baca juga: Tidak Punya SIKM Dilarang Masuk Kota Bekasi

Mereka tidak menjelaskan bagaimana kronologi ketika lolos melewati pos penyekatan.

Ketiga tukang nasi goreng hanya mengaku datang ke Jakarta menggunakan travel. Sementara seorang tukang cilok menggunakan sepeda motor.

“Saya juga kurang tahu tadi mereka lewat check poin yang mana,” ucap dia.



Read More

Related Posts