Home News Masyarakat Mengeluh Sulit Isi Token Listrik

Masyarakat Mengeluh Sulit Isi Token Listrik

by Papua Damai
Masyarakat Mengeluh Sulit Isi Token Listrik

CNN Indonesia | Selasa, 02/06/2020 08:16 WIB

PT PLN (Persero) memastikan tidak akan menaikkan tarif listrik meski mendapatkan tekanan dari pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. CNN Indonesia/Adhi WicaksonoMasyarakat mengeluh kesulitan isi token listrik. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).

Jakarta, CNN Indonesia — Pelanggan listrik prabayar PLN masih mengeluhkan gangguan layanan pengisian token listrik hingga Selasa (2/6) pagi. Mereka mengaku tak bisa mengisi token pulsa yang telah mereka beli melalui mobile banking maupun minimarket.

Faoza (30), merupakan salah satu pelanggan PLN yang hingga Selasa pagi mengalami kegagalan pengisian token. Sejak Senin (1/6) sore, kendala telah dialaminya. Nomor token yang dibelinya dari M-Banking dinyatakan tak sesuai.

“Tepat jam 18.20 isi pulsa listrik lewat M-Banking sebesar Rp100 ribu, resi transaksi sudah berhasil tapi pas pengisian nomor token di meteran keterangan gagal. Pagi tadi sudah coba tapi masih gagal,” ungkapnya kepada CNNIndonesia.com.

Pria yang berdomisili di Mataram, NTB ini mengaku telah menelepon ke call center PLN 123 namun belum menerima penjelasan lengkap. Ia hanya menerima arahan untuk membuat surat laporan untuk ditindaklanjuti.

“Tidak ada arahan bagaimana kelanjutannya sehingga dalam hal ini konsumen banyak yang ngambang dan merasa dirugikan,” katanya.

Pengalaman serupa sebelumnya dialami oleh Sopyan, salah satu pelanggan PLN dari wilayah Condet Jakarta Timur. Ia mengaku telah membeli token listrik sejak Senin (1/6) pukul 15.00 WIB.

Namun nomor token yang dikirimkan lewat aplikasi mobile banking miliknya tak bisa dibaca oleh meteran listrik. Padahal, ia mengaku telah berulang kali mencoba memasukkan nomor token tersebut ke meteran listrik tetapi hasilnya tetap sama.

“Gua udah coba kontak ke PLN 123 tapi nggak ada tanggapan di Twitter juga cuma ditanggapi itu doang sama adminnya masalah sedang diperbaiki tapi kayak akun bot gitu, jawabannya template hampir kesemua pelanggan,” ujarnya pada Senin (1/6).

[Gambas:Video CNN]

Tak hanya masalah nomor token, jumlah KWH listrik yang ia dapatkan juga tak sesuai dengan harga yang biasa ia bayar. Sofyan mengaku membeli pulsa listrik sebesar Rp200 ribu, tapi token yang ia dapatkan hanya 20 kWh.

“Gue baru nyadar juga pas baca struk token nya, ternyata kWh yang didapat cuma 20,0 kWH, sementara biasanya gua beli rp200.000 dapat 144,2 KWH,” ucapnya.

“Ini parah banget pelayanannya coba dicek aja ke medsos cari token listrik pasti pelanggan banyak yang lu juga dan jawaban admin PLN template banget,” sambungnya.

Tuti, warga Jagakarsa Jakarta Selatan, juga mengatakan hal serupa. Ia mengaku kesulitan untuk mengisi token pulsa menggunakan aplikasi mobile banking.

“Dari tadi jam 18.00 WIB, saya isi token lewat M-Banking. Tapi begitu dimasukkan angkanya enggak bisa. Tulisan di layar reject. Pas mau dimasukin nomor token pulsanya enggak bisa. Malah saya beli lagi dua kali tetap enggak bisa, mana mau abis lagi listrik,” katanya Senin (1/6) kemarin.

Menanggapi masalah tersebut, Senior Executive Vice President Bisnis & Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo Wicaksono menyebut kegagalan pengisian token disebabkan gangguan sistem jaringan komunikasi data. Gangguan itu menyebabkan proses pengiriman data token prabayar gagal terkirim.

Ia mengklaim jaringan komunikasi sudah berangsur normal. “PLN secepatnya memulihkan seluruh sistem dan mencari akar masalah agar tidak terulang dikemudian hari,” katanya seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com pada Selasa (2/6).

Yuddy memastikan pulsa token pelanggan yang dinyatakan gagal tidak akan hilang. Untuk informasi tersebut, pelanggan diminta menghubungi PLN 123.

(wel/agt)

Read More

Related Posts