KOMPAS.com – Akhir bulan Mei 2020 tepatnya pada 28 Mei ada fenomena langit yang menarik, yaitu matahari di atas Ka’bah. Fenomena ini dapat disaksikan oleh masyarakat Indonesia.
Astronom amatir Marufin Sudibyo mengatakan bahwa matahari di atas Ka’bah yang pertama akan terjadi pada pukul 16.18 WIB, sehingga dapat disaksikan dari Indonesia bagian barat hingga tengah.
Apa itu fenomena matahari di atas Ka’bah?
Dijelaskan Marufin, matahari di atas Ka’bah adalah fenomena tahunan di mana Matahari berkedudukan tepat di atas Ka’bah.
Sehingga, bayang-bayang benda apapun yang terpasang tegak lurus paras Bumi akan tepat berimpit dengan arah kiblat setempat.
“Kalau secara falakiyah, posisi matahari di atas Ka’bah bisa terjadi karena gerak semu tahunan matahari dan tata koordinat langit,” kata Marufin kepada Kompas.com, Jumat (22/5/2020).
Baca juga: Fenomena Solar Minimum, Selamat Datang Siklus Matahari 25
Dalam tata koordinat langit, dikenal adanya titik Zenith atau titik dengan tinggi 90 derajat dari semua arah.
Apabila Bulan dan Matahari tepat berada di titik ini, maka sinar yang dipancarkan akan membuat sebuah benda yang berdiri tegak kehilangan bayang-bayangnya.
Gerak semu tahunan Matahari terjadi di antara garis lintang 23,5 LU hingga 23,6 LS. Sementara, Ka’bah berada pada garis lintang 21 derajat hingga 25 derajat LU.
Baca juga: Fenomena Matahari Solar Minimum, Lapan: Tidak Benar Timbulkan Bencana di Bumi
Hal ini menjadikan dalam setahun, terbuka dua kemungkinan Matahari berkedudukan di atas titik Zenith Ka’bah yaitu pada akhir Mei dan pertengahan Juli.
“Dalam momen itu, setiap bayangan benda tegak di Kota Mekkah akan menghilang tepat pada jam 12.18 (waktu) setempat untuk bulan Mei,” ujar dia.
Pada saat bersamaan, belahan Bumi yang sedang tersinari cahaya matahari itu akan mendapatkan pemandangan Matahari tepat berada di atas Ka’bah, dan menjadikan setiap bayangan benda yang terpasang tegak lurus akan mengarah ke Ka’bah.
“Bayang-bayang dari benda apapun yang terpasang tegaklurus paras Bumi akan tepat berimpit dengan arah kiblat setempat,” ujar dia.
NASA/SDO (AIA) Ilustrasi matahari
Menurut Marufin, matahari yang tepat berada di atas Ka’bah ini juga menjadi momen yang sangat baik untuk menentukan arah kiblat.
“Secara turun temurun dijadikan metode paling akurat dan efisien dalam menentukan arah kiblat suatu tempat karena tinggal menyesuaikan dengan bayangan benda,” tuturnya.