Papuanesia.id –
SENTANI– Ketua Asosiasi Kepala Daerah se-Tanah Tabi yang juga Bupati Jayapura Mathius Awoitauw tidak mempermasalahkan terkait dengan adanya keputusan yang mengatasnamakan warga adat Tabi dengan masuknya Kabupaten Pegunungan Bintang ke dalam wilayah administrasi Kabupaten yang ada di wilayah Tabi dan Saireri.
“Saya harap kepada seluruh warga adat yang ada di Sentani yang mengatasnamakan Tabi itu supaya kita satu kesepakatan saja. Jangan ada gerakan-gerakan lain supaya tidak mengganggu proses yang sudah terlalu lama berjalan dan panjang. Bahwa kita hanya mendorong Provinsi Papua Selatan, kita mendorong Provinsi Papua Tengah dan Papua Pegunungan Tengah. Tabi Saireri tetap ada di wilayah provinsi induk,” ujar Bupati Mathius Awoitauw, Sabtu (18/6).
Dia mengatakan, saat ini tinggal menunggu waktu pemerintah pusat untuk mengesahkan pembentukan daerah otonomi baru (DOB) di Wilayah Papua dan Papua Barat. Karena itu tahapan-tahapan yang sudah dilakukan sebelumnya juga harus dihargai dan tidak boleh diganggu lagi.
“Itu kemarin yang muncul itu karena aspirasi, ya itu boleh-boleh saja tetapi proses itu kan sudah jalan dan secara nasional sudah melangkah terlalu jauh. Tinggal tunggu ketuk palu saja, jadi tidak ada ada lagi yang bisa mempengaruhi,” ungkapnya.
Karena itu, agak sedikit aneh ketika saat ini Pegunungan Bintang meminta untuk dimasukkan ke dalam Wilayah Tabi karena dari segi budaya antara Pegunungan Bintang dengan warga yang ada di wilayah adat Tabi sangat berbeda. Begitu juga dengan kehadiran keterwakilan 14 kursi di MRP dan DPRP sudah berdasarkan perwilayahan adat masing-masing.
“Jadi kalau Pegunungan Bintang masuk ke Wlayah Adat Tabi ya kaget saja karena berbeda dari segi budaya dan mengganggu keterwakilan 14 kursi, ” ujarnya.
Secara wilayah adat selama ini Pegunungan Bintang tidak ada di dalam Wilayah Adat Tabi dan Seireri, karena itu mereka masuk di dalam Wilayah Adat Lapago.
“Intinya, karena ini sudah menjelang penetapan, saya harap mari kita dukung proses yang sudah jalan karena pemerintah pusat sudah bekerja luar biasa berdasarkan aspirasi-aspirasi kita,” tandasnya.
Dia menambahkan, pihaknya dari forum kepala daerah se-Tanah Tabi sudah menyurat ke pemerintah pusat, yang menerangkan bahwa Wilayah Tabi hanya terdiri dari empat wilayah kabupaten dan 1 kota. Apabila Pegunungan Bintang ada rencana masuk menjadi bagian Wilayah Adat Tabi dan Saireri, itu harus dibicarakan setelah daerah otonomi baru ini terbentuk. Tentunya setelah buat kajian dan pertimbangan berbagai hal,” pungkasnya.(roy/ary)
Continue Reading
Sumber: [1]