Papua adalah sebuah harta karun alam dan kekayaan budaya yang luar biasa. Terletak di ujung timur Indonesia, provinsi ini terkenal dengan pemandangan alamnya yang menakjubkan dan keanekaragaman hayati yang kaya sehingga menarik para petualang dan pecinta alam dari seluruh dunia. Dikenal sebagai “Surga Kecil,” Papua menawarkan daya tarik yang tidak dapat disangkal berkat warisan budaya yang kaya dan keajaiban alamnya.
Untuk menjaga keindahan alamnya yang masih asli, Indonesia telah menetapkan beberapa kawasan sebagai taman nasional. Di antara 56 taman nasional yang tersebar di seluruh negeri, tiga di antaranya berada di Papua.
Taman Nasional Teluk Cendrawasih
Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan taman nasional laut terbesar di Indonesia yang mencakup 1.453.500 hektare di Papua Barat. Awalnya didirikan sebagai Cagar Alam Laut pada tahun 1990, namun kawasan ini ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1993 dan diresmikan pada tahun 2002 melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan.
Ekosistem di Taman Nasional Teluk Cendrawasih didominasi oleh perairan laut, seperti padang lamun dan terumbu karang. Inilah yang menjadikannya surga bagi pecinta bawah laut. Taman nasional ini memiliki lebih dari 200 jenis karang yang indah dan beragam jenis ikan yang memanjakan pengalaman menyelam.
Selain itu, terdapat juga ekosistem daratan tropis yang meliputi pulau-pulau seperti Roon, Mioswaar, Rumberpon, Nusrowi dan Yoop yang menambah keanekaragaman hutan pantai serta mangrove. Tak heran jika kawasan ini menjadi rumah bagi beragam jenis burung, reptil, mamalia, hingga serangga.
Taman Nasional Wasur
Taman Nasional Wasur terletak di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Nama Suaka Margasatwa Wasur diberikan sejak area ini dijadikan kawasan hutan alam di tahun 1978 silam. Seiring berjalannya waktu, Wasur akhirnya ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional pada tahun 1990 dengan luas mencapai 413.425 hektare berdasarkan penetapan terbaru di tahun 2014 silam.
Kawasan ini memiliki dua musim, yakni musim basah dan kering. Musim basah biasanya terjadi di awal hingga pertengahan tahun, sedangkan musim kering dari pertengahan tahun hingga akhir tahun. Taman Nasional Wasur memiliki sepuluh jenis vegetasi, termasuk hutan rawa, hutan pinggir sungai, padang rumput, hingga hutan bakau.
Taman Nasional Wasur memiliki beragam jenis kehidupan, termasuk 80 jenis mamalia, yang 32 di antaranya merupakan endemik Papua. Sebanyak 403 spesies burung tercatat di sini dan 74 jenis di antaranya endemik Papua. Selain itu, terdapat 72 jenis ikan dan mamalia besar khas seperti kanguru hutan. Kawasan ini juga penting bagi burung-burung migran dari Australia dan Selandia Baru yang biasanya bermigrasi saat musim kering untuk mencari kehangatan.
Taman Nasional Lorentz
Taman Nasional Lorentz merupakan taman nasional terbesar se-Asia Tenggara dengan luas 2.505.600 hektare. Kawasan luas ini mencakup tiga provinsi, yakni Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
Pentingnya kawasan ini pertama kali diakui selama ekspedisi yang dipimpin oleh Dr. H.A. Lorentz pada tahun 1909. Pemerintah Hindia Belanda kemudian menetapkannya sebagai Monumen Alam Lorentz pada tahun 1919. Setelah Indonesia merdeka, kawasan ini mulai dikelola oleh Direktorat Jenderal Kehutanan pada era 1970-an. Kementerian Kehutanan secara resmi mendirikan Taman Nasional Lorentz pada tahun 1997 dan dua tahun kemudian, UNESCO menetapkannya sebagai Situs Warisan Dunia.
Taman Nasional Lorentz terkenal dengan beragam ekosistemnya, mulai dari hutan tropis dan tundra alpine hingga kawasan pesisir dan pegunungan bersalju. Keanekaragaman ini mendukung berbagai flora dan fauna unik. Taman nasional ini adalah rumah bagi banyak spesies endemik, termasuk mamalia, reptil dan burung yang menjadikannya surga bagi keanekaragaman hayati.
Kehadiran taman nasional di Papua berperan penting dalam menjaga kelestarian alam. Banyak satwa endemik di Indonesia Timur yang menjadi ciri khas tersendiri. Dari tiga taman nasional di atas, manakah yang paling ingin kamu kunjungi?