Papuanesia.id –
JAYAPURA– Ketua Pemuda Baptis West Papua Seppy Wanimbo mengungkapkan bahwa minuman Keras (Miras) atau sejenis minuman Alkohol adalah “mesin pembunuh” bagi rakyat di tanah Papua dan berdampak dalam kehidupan sehari – hari dalam rumah Tangga yang buruk.
Wanimbo mengatakan manfaat baik dari minuman keras sejenis Alkohol bisa dijadikan obat antiseptik atau obat penenang untuk membunuh kuman, bakteri dan lain – lain sedangkan efek negatif adalah mengkosumsi berkelebihan Alkohol sehingga bias menghilangkan kesadaran dan merusak organ dalam tubuh.
“Minuman keras (Miras) identik dengan minuman beralkohol yang merupakan zat berbahaya dalam tubuh bila dikonsumsi minuman beralkohol adalah minuman yang mengandun zat etanol, zat psikoaktif yang bila dikonsumsi akan mengakibatkan kehilangan kesadaran. Minuman beralkohol merupakan minuman keras yang termasuk kategori jenis zat narkotika yang mengandung alkohol,” katanya Rabu, (20/4) .
Dari pengamatanya, Seppy mengatakan ada beberapa kaka-kaka dan teman – teman dalam pembicaraan hidup tanpa minum alkohol rasanya kurang sehat. Ucapan itu sepertinya sudah membenarkan alkohol sebagai pecandu. Yang lain juga mengatakan bahwa dengan minuman alkohol (Mabuk) membuat mereka percaya diri, berani tampil di depan banyak orang atau muka umum untuk mengekspresikan memberanikan diri tentang bakatnya yang terpedam.
“Ataupun berani membuat kegaduhan, bahkan ada yang berani untuk melakukan ataupun terlibat dalam kasus pemerkosaan perkelainan dan pembunuhan,” jelasnya.
Selain itu, Dampak buruk bagi kesehatan yang selalu pesta minuman keras sejenis alkohol yang mengandung zat narkotika etanol tentu memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan bila dikonsumsi secara rutin, maka cairan ini akan diserap dalam aliran darah. Hal ini tentu saja mempengarui sistem saraf pusat otak dan sumsum tulang belakang yamg memgontrol hampir semua fungsi tubuh.
” Dampak buruk yang ditimbulkan dikonsumsi, usia, berat badan, serta makanan yamg ada dalam lambung ketika meminum – minuman leras, Pengaru sosial ganguan mental, anti sosial dan dikucilkan oleh lingkungan sosial, merepotkan dan memjadi beban keluarga, pendidikan memjadi tergamggu dan masa depan tidak cerah, berkeinginan melakukan hubungan seks dengan sembarangan akibatnya kena penyakit menular kelamin (IMS) teasuk HIV/AIDS, dalam rumah tangga hampir setiap hari bertengkar, hidup dengan keluarga tidak bahagia dan memdapat kecelakaan akhirnya menderita sampai meninggal dunia,” katanya.
Selain itu, lanjut Wanimbo, kebutuhan ekonomi dalam rumah tangga meningkat, menghabiskan uang hanya untuk beli minuman beralkohol, mengambil uang orang lain, kehidupan dalam rumah tangga berantakan, kebutuhan pendidikan terus meningkat dan meminyam uang kesana dan kesini tujuan untuk konsumsi miras.
“Anak muda Papua yang selalu pesta miras ini, tidak ada untungnya dan manfaatnya sama sekali yang ada hanya sakit hati. Karena itu kita hidup sehat, dan kuat ini kesempatan yang baik untuk jadi berkat buat banyak orang,” katanya.
Ia berharap pemerintah daerah, gereja dan organisasi kemasyarakatan saatnya harus bersatu, selamatkan generasi Papua yang tersisa dari yang tersisa ini. (oel/tri).
Continue Reading
Sumber: [1]