Dari 1.021 warga Banjar Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi yang dirapid test kemarin, 18 orang hasilnya reaktif.
DENPASAR, NusaBali
Satu lagi pasien Covid-19 (virus Corona) di Bali yang meninggal dunia. Pasien laki-laki berusia 57 tahun asal Banjar Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuwana, Ke-camatan Mengwi, Badung ini meninggal dalam perawatan di RS Bali Mandara, Minggu (31/5) malam pukul 20.00 Wita. Ini merupakan pasien kelima yang meninggal dari total 482 positif Covid-19 di Bali.
Jenazah pasien Covid-19 ini sudah dimakamkan di Setra Desa Adat Werdi Bhu-wana pada Soma Pon Ugu, Senin (1/6) pagi pukul 07.00 Wita. Pemakaman jenazah dilakukan dengan proses yang sangat ketat sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan. Begitu dinyatakan meninggal, jenazah langsung dikirim dari RS Bali Mandara ke RSUP Sanglah, Dwenpasar untuk dilakukan penanganan sesuai standar Covid-19. Dari RSUP Sanglah, baru dikirim ke setra untuk dilakukan pemakaman.
Kadis Kesehatan Kabupaten Badung, dr Nyoman Gunarta, mengatakan sebelum dinyatakan meninggal, pasien asal Desa Werdi Bhuwana tersebut berstatus Orang Tanpa Gelaja (OTG). Namun, setelah menjalani perawatan intensif di RS Bali Mandara, yang bersangkutan menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP). “Yang bersangkutan sekitar 3 hari menjalani perawatan, namun kemudian meninggal dunia,” ungkap dr Gunarta saat dikonfirmasi NusaBali, Senin kemarin.
Menurut Gunarta, pasien ini awalnya terindikasi Covid-19 saat dilakukan rapid test bersamna dengan 777 warga Banjar Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuawana, Senin (25/5) lalu. Dari rapid test tersebut, 21 orang hasilnya reaktif hingga dilanjut dengan uji swab. Berdasarkan uji swab, 8 dari 21 orang itu dinyatakan positif Covid-19, termasuk pasien yang akhirnya meninggal ini.
“Hasil uji swab pertama yang dilakukan tanggal 25 Mei 2020, keluar hasilnya 27 Mei 2020. Sedangkan uji swab kedua pada 26 Mei 2020, hasilnya keluar tanggal 28 Mei 2020. Hasilnya positif. Ini murni hasil yang real dari tahapan swab diambil di RSD Mangusada, kemudian diperiksa di Laboratorium RS PTN Unud,” papar birokrat asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal, Badung ini.
Sementara, Direktur Utama RS Bali Mandara, dr Gede Bagus Darmayasa MRepro, mengatakan pasien Covid-19 yang meninggal ini memiliki riwayat jantung yang keadaannya mulai memburuk. “Sebenarnya pasien ini bukan masalah Covid-nya. Tapi, lebih ke masalah penyakit jantungnya. Sudah 2 tahun komplikasi sampai ke liver. Ketika dikirim ke RS Bali Mandara, kami pakai protokol Covid-19 saat penanganannya. Pasien masuk UGD, dan kami periksa lengkap,” ungkap dr Bagus Darmayasa saat dikjonfirmasi NusaBali terpisah, Senin kemarin.
Bagus Darmayasa menyebutkan, karena positif Covid-19, maka pasien asal Desa Werdi Buwana ini dirawat sesuai Protap khusus Corona. Namun, saat diterima memang kondisi pasien mengalami perburukan sejak awal sampai akhirnya me-ngalami cardiac arrest atau henti denyut.
“Saat kami rawat, kondisi pasien ini sadar, tapi kondisinya tidak stabil. Mengalami sesak, jantungnya sudah mengeras. Dari riwayat pengobatan, memang yang bersangkutan sudah melakukan pengobatan jantung selama 2 tahun,” tandas birokrat asal Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung yang juga mantan Dirut RSJ Bali di Bangli ini.
Dengan berpulangnya pasien asal Dewa Werdi Bhuwana ini, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang meninggal sampai saat ini berjumlah 5 orang atau 1,04 persen dari total 482 kasus. Sebelumnya, sudah ada 4 paisen yang meninggal, masing-masing 2 orang di Denpasar dan 2 warga negara asing (WNA).
Per Senin kemarin, ada tambahan 17 kasus positif Covid-19 di Bali. Rinciannya, tambahan 6 kasus di Kabupaten Bangli, 6 kasus di Kota Denpasar, 3 kasus di Klungkung, dan 2 kasus di Badung. Walhasil, total kumulatif positif Covid-19 di Bali sampai saat ini mencapai 482 kasus.
Rinciannya, 226 orang (46,89 persen) merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) dengan riwayat perjalanan ke luar negeri, 35 orang WNI dengan riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (7,26 persen), 8 orang WNA (1,66 persen), dan 213 orang transmisi lokal (44,19 persen). Sedangkan jumlah pasien yang berhasil sembuh hingga saat ini mencapai 334 orang (69,30 persen dari total 482 kasus).
Sementara itu, Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Pena-nganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Badung, I Gusti Aging Alit Naya, menyatakan pasien yang meninggal di RS Bali Mandara berasal dari Banjar Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi.
Menurut Alit Naya, secara keseluruhan kini ada 17 kasus positif di Banjar Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuwana. Dari jumlah itu, 7 orang dinyatakan sembuh, 1 orang meninggal, dan 9 orang lagi masih menjalani perawatan.
Berdasarkan hasil tracing (penelusuran) GTPP-19, kata Alit Naya, kasus positif Corona di Desa Werdi Bhuwana merupakan kasus transmisi lokal. Selain menye-bar di internal keluarga, juga menyebar ke tetangga.
Ditanya apakah akan dilakukan karantina wilayah di Banjar Sayan Baleran, Alit Naya enggan menjawab. “Kami tidak mendahului keputusan pimpinan, tapi ini akan jadi pembahsan di level Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Ba-dung nantinya. Namun, seharunya dengan 17 kasus sudah bisa diambil itu (karantina wilayah, Red),” tandas Alit Naya.
Dinas Kesehatan Badung sendiri sudah kembali melaksanakan rapid test lanjutan di Banjar Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuwana, Senin kemarin. Dari 1.021 warga yang menjalani rapid test, 18 orang hasilnya reaktif, hingga langsung dibawa ke RSD Mangusada di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi untuk diuji swab.
Dalam rapid test kemarin, pelaksanaannya digelar di tiga tempat, masing-masing Pos Wantilan Pura Puseh (diikuti 379 orang), Pos Wantilan Pura Dalem (diikuti 368 orang), dan Pos Pura Prajapati areal Setra Desa Adat Werdi Bhuwana (diikuti 249 orang). Selain itu, juga dilakukan rapid test secara mobeling yang diikuti 25 orang. “Dari total 1.021 warga yang menjalani rapid test hari ini (kemarin), tercatat 18 hasilnya reaktif. Mereka dibawa ke RSD Mangusada untuk diuji swab,” katanya.
Sementara, Perbekel Werdi Bhuwana, I Wayan Kardana, mengatakan pasien positif Covid-19 yang meninggal duynia sudah langsung dikuburkan di setra setempat, Senin pagi pukul 07.00 Wita. Soal prosesi pengabenan nanti, menurut Kardana, belum bisa dipastikan karena belum ada konfirmasi dari keluarga. “Selain itu, pihak keluarga masih shocl dengan kenyataan ini,” tegas Kardana. 7 asa,ind