TRIBUNNEWS.COM – Bagi orang awam, nyeri dada disimpulkan sebagai penyakit jantung koroner.
Namun, sebetulnya nyeri dada tak selalu mengarah pada penyakit tersebut. Sebab, nyeri dada yang berasal dari jantung memiliki karakteristik tersendiri.
Nyeri dada yang disebabkan oleh gangguan jantung terjadi ketika aliran darah yang menuju jantung berkurang sehingga asupan oksigen (O2) juga menipis.
Penurunan aliran darah ke jantung tersebut bisa disebabkan oleh pembuluh koroner yang menyempit atau tersumbat tumpukan lemak.
Baca: Kolesterol Tinggi? Kebiasaan Makan Sehari-hari Bisa Jadi Pemicunya
Kondisi ini biasanya terjadi pada seseorang yang mengidap kolesterol tinggi.
Melansir Kompas.com (6/6/2020), orang yang mengidap penyakit jantung secara umum akan menunjukkan gejala nyeri dada sebelah kiri.
Namun sayangnya, penyakit jantung tak berwajah tunggal.
Baca: Efek Samping Hobi Makan Jeroan, Asam Urat Hingga Membebani Kerja Ginjal
Ada beberapa gejala lain yang bisa dicurigai sebagai ciri penyakit jantung.
Berikut beberapa di antaranya:
- Sakit dada bisa terjadi hanya di dada bagian tengah
- Sakit dada di bagian tengah yang menjalar ke leher dan dagu
- Sakit dada di bagian tengah yang menjalar ke bahu kiri
- Sakit yang mengenai ulu hati
- Sakit dada di ulu hati yang menjalar hingga ke leher, dagu, dan kedua lengan
- Sakit seperti leher tercekik
- Sakit di bahu kiri dan menjalar ke kedua lengan
- Sakit di punggung
- Sesak napas
Penyebab nyeri dada selain penyakit jantung
Kehadiran nyeri dada memang bisa sangat menakutkan. Beberapa dari kita mungkin menganggapnya sebagai awal dari kematian.