TEMPO.CO, Jakarta – Baru-baru ini, beredar berbagai kabar di media sosial yang menentang penggunaan masker saat berolahraga. Alasannya, masker bisa menghambat oksigen untuk masuk ke dalam tubuh sehingga meningkatkan risiko pingsan dan berbagai masalah kesehatan lain.
Dokter spesialis olahraga Michael Triangto pun angkat bicara. Melalui video berdurasi 3,5 menit yang dikirimkan lewat Whatsapp kepada wartawan, Michael mengatakan itu tidak benar. Ada tiga penjelasan yang disampaikan terkait pendapatnya itu.
Pertama, dari segi tujuan olahraga. Ia menjelaskan olahraga jika dikerjakan dengan tujuan kesehatan, tentu pilihan intensitasnya adalah ringan ke sedang.
“Selama dikerjakan dengan demikian, olahraga pakai masker tidak akan menjadi masalah,” katanya.
Selain tujuan olahraga, Michael juga berpendapat tentang jenis masker yang digunakan. Menurutnya, masker tidak akan membahayakan jika memilih masker bedah ataupun masker kain.
“Karena beberapa artikel bilang kalau masker N95 yang disarankan. Padahal itu justru buat sesak karena terlalu tertutup,” katanya.
Terakhir, ini juga dihubungkan dengan kondisi fisik seseorang. Menurut Michael, masker selama digunakan dengan keadaan tubuh sehat pasti tidak akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
“Kalau sampai kenapa-kenapa karena olahraga pakai masker, harus dilihat dulu apakah ada riwayat penyakit sebelumnya. Bisa jadi karena masalah itu,” katanya.
Michael juga menyarankan beberapa tanda yang perlu diperhatikan saat berolahraga dengan masker. Ini pun terkait isyarat agar lekas beristirahat.
“Walaupun jarang terjadi, tapi kalau mulai sesak, tidak nyaman, dan sakit kepala, olahraga dengan masker harus segera dihentikan agar tidak memberikan dampak buruk,” katanya.