Papuanesia.id –
WAMENA—Operasi Ketupat Cartens 2022, resmi dibuka Polres Jayawijaya, Jumat, (22/4), kemarin.
Untuk pelaksanaannya, dibuka dua Posko yakni di Bandara Wamena dan di Tengah Kota Wamena.
Kapolres Jayawijaya, AKBP. Muh Safei. AB, SE menyatakan, operasi Ketupat Cartenz 2022 ini dilakukan serentak pada seluruh jajaran Kepolisian Republik Indonesia, sasarannya untuk mengamankan warga yang akan mudik Lebaran, untuk Jayawijaya sendiri disiapkan dua pos pelayanan.
“Kita tempatkan pos di Bandara Wamena dan di Tengah Kota Wamena tepatnya di Jalan Irian, maksudnya agar warga yang melakukan mudik, baik dari Jayawijaya ke Jayapura dan seterusnya tetap dalam pengamanan kita,” ungkapnya, Jumat, (22/4) kemarin.
Selain yang bepergian dengan pesawat, pihaknya juga melakukan pengamanan kepada warga yang datang ke Jayawijaya dari kabupaten pemekaran, khususnya untuk tempat -tempat wisata, sebab setelah Idul Fitri, kebanyakan warga yang berada di Wamena dan sekitarnya berkunjung ke tempat wisana untuk mengisi hari liburnya.
“Semua jajaran kita sudah sampaikan, baik pengelola tempat wisata juga untuk ikut melakukan pengamanan kepada warga yang melakukan wisata,” jelas Kapolres.
Terkait dengan pelaksanaan Operasi Ketupat Cartenz 2020 yang semula dijadwalkan dibuka 28 April ini, namun karena situasi yang berkembang di Pulau Jawa dan Bali, maka operasi ini dipercepat pelaksanaannya.
“Pengamanan mudik ini dilakukan agar tidak ada penumpukan orang pada satu tempat yang digunakan untuk bepergian seperti bandara, dan pusat keramaian yang ada di Wamena,” bebernya.
Kata Safei, Operasi Ketupat Cartenz 2020 ini melibatkan anggota Kepolisian, TNI dan RAPI, Senkom yang ada di Jayawijaya untuk membantu selama pelaksanaan libur Lebaran ini, selain itu juga menghindari kriminalitas yang sering memanfaatkan situasi serta peredaran minuman keras di Jayawijaya.
Secara terpisah, Kabid Angkutan dan Terminal Dinas Perhubungan Darat Kabupaten Jayawijaya, Basni menyatakan, di Kabupaten Jayawijaya dibandingkan daerah lain di luar Papua, tiap tahun itu tidak terlalu sibuk dengan mudik.“Kalau pengawasan di jalan darat, biasanya hanya kendaraan yang masuk dari Jayapura atau kabupaten pemekaran yng membawa Sembako sehingga tiap tahun tidak masalah karena tak ada warga yang mudik dengan menggunakan jalur darat,”tutupnya. (jo/tho)
Continue Reading
Sumber: [1]